UPDATE: Korban Virus Corona Terus Bertambah, Tembus 900 Jiwa

UPDATE: Korban Virus Corona Terus Bertambah, Tembus 900 Jiwa
Penanganan penderita yang terinfeksi virus korona. ( Foto: ANTARA )
0 Komentar

JAKARTA-Korban jiwa virus Korona terus bertambah. Sampai Senin (10/2/2020), sudah 900 orang meninggal dunia akibat virus ini di daratan Tiongkok. Jumlah ini melewati epidemi SARS tahun 2002-2003 yang saat itu menelan 774 korban jiwa. 

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok melaporkan ada 97 kematian baru akibat virus tersebut pada Minggu (9/2/2020) kemarini, yang menjadikan jumlah korban tewas di daratan menjadi 908, yang sebagian besar berada di Wuhan dan provinsi Hubei di sekitarnya. Sebanyak 40.171 dionfirmasi telah infeksi. 

Data terbaru datang dari WHO setelah empat hari terakhir melihat stabilisasi di Hubei. Meski demikian tetap memperingatkan jumlah korban kemungkinan masih bisa terus bertambah. 

Baca Juga:Pro Kontra Pemulangan WNI Mantan Anggota ISIS, Ini Kata Pakar Hukum Tata NegaraKasus Virus Corona Negatif di Indonesia, Ini Faktanya

Setidaknya 25 negara telah mengonfirmasi kasus ini dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei. Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Tiongkok dalam upaya untuk menghentikan penyebaran.

Michael Ryan, kepala Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, mengatakan periode stabil wabah dapat mencerminkan dampak dari langkah-langkah pengendalian.

WHO telah memberangkatkan pakar internasional ke Tiongkok pada Minggu (9/2/2020) malam. Misi dipimpin Bruce Aylward.

Setidaknya sebanyak 39.800 orang di Tiongkok sekarang telah terinfeksi oleh virus yang diyakini muncul akhir tahun lalu di ibukota Hubei, Wuhan. Epidemi mendorong pemerintah Tiongkok mengunci seluruh kota.

Jutaan orang dikurung di Hubei dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus.

“Pemerintah setempat meminta orang-orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin, tetapi tidak ada cukup barang di toko setiap kali kami sampai di sana, jadi kami harus sering keluar,” seorang wanita di Wuhan. (AFP)

0 Komentar