Vaksin Corona Buatan Rusia Didaftarkan ke BPOM Indonesia

Vaksin Corona Buatan Rusia Didaftarkan ke BPOM Indonesia
Sputnik V (Facebook resmi Kedutaan Rusia di Indonesia)
0 Komentar

JAKARTA – Vaksin corona (Covid-19) buatan Rusia, Sputnik V kabarnya tengah didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Langkah itu dilakukan sebagai upaya kerja sama penyediaan vaksin corona dengan Indonesia.

Duta Besar Rusia di Jakarta, Lyudmilla Vorobieva menyatakan, bahwa Rusia siap bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam aspek ini pengadaan vaksin.

“Vaksin Sputnik V saat ini sedang dalam proses registrasi di BPOM Indonesia dan Badan Kesehatan Dunia (WHO),” kata Vorobieva melalui pernyataan yang diunggah di laman Facebook Kedubes Rusia untuk Indonesia pada Selasa (15/12).

https://www.facebook.com/RusEmbJakarta/posts/2161894547277198

Baca Juga:Pemerintah Belum Tetapkan Harga Resmi dan DPR Usul Gratis, Bio Farma: Harga Vaksin Rp200 RibuAsian Development Bank Pinjami Rp7 triliun ke Indonesia, Buat Bikin Apa?

Vorobieva menyampaikan, bahwa saat ini vaksin yang tengah dikembangkan Gamaleya Research Institute itu tengah dalam penyelesaian uji klinis tahap tiga.

“Pemerintahan Presiden Vladimir Putin berharap agar vaksin Sputnik V dapat digunakan negara mitra Rusia untuk menangani Covid-19, termasuk Indonesia,” ujarnya.

Vorobieva juga menyatakan, bahwa Rusia mendukung pendirian Indonesia dan semua negara termasuk negara kecil untuk bisa mendapatkan akses yang setara terhadap vaksin corona.

Pada April 2020, Presiden Jokowi dan Presiden Putin sempat membahas peningkatan kerja sama penanganan virus corona antara kedua negara.

Kedua presiden, kata Vorobieva, sepakat meningkatkan kontak antara kementerian kesehatan Rusia-Indonesia untuk memperkuat kerja sama tersebut.

Dapat disampaikan, bahwa vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia diklaim bisa melindungi penggunanya dari virus corona selama 2 tahun.

Kepala pengembangan vaksin dari Pusat Riset Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Alexander Gintsburg mengakui perlu penelitian yang lebih banyak untuk memastikan keampuhan Sputnik V.

Baca Juga:Mantan Pejabat Imigrasi Sebut Penghapusan Status DPO Djoko Tjandra Atas Perintah Mabes PolriRekam Jejak Skandal Suap Industri Farmasi China, Bikin Dunia Ragu Soal Sinovac

“Selama ini saya hanya bisa menyampaikan saran karena dibutuhkan lebih banyak data eksperimental. Vaksin kami dibuat di platform yang juga digunakan untuk Ebola, Data eksperimental yang diterima pada saat itu menunjukkan vaksin serupa akan menawarkan perlindungan selama 2 tahun, mungkin lebih,” kata Gintsburg, kepada kantor berita TASS, seperti dilaporkan Reuters.

Hasil penelitian para ilmuwan Rusia, vaksin Covid-19 Sputnik V efektif 96 persen dalam melawan virus corona. Empat persen sisanya mengalami efek penyakit ringan seperti pilek, batuk, dan demam, namun paru-paru mereka tidak akan terpengaruh.

0 Komentar