Waduh! Angka Kehamilan di Indonesia Melonjak Drastis Selama Pandemi Corona

Waduh! Angka Kehamilan di Indonesia Melonjak Drastis Selama Pandemi Corona
Ilustrasi (Net)
0 Komentar

Untuk mengetahui data sebenarnya penurunan jumlah pengguna alat kontrasepsi di masa pandemi Covid-19, Hasto menjadwalkan akan melakukan evaluasi dengan seluruh jajaran BKKBN di Indonesia pada Rabu (6/5/2020) ini.

Kepada pasangan suami istri usia subur, Hasto meminta agar sebaiknya kehamilan ditunda di masa pandemi Covid-19. ”Sebab, kalau hamil muda, daya tahan mudah turun, mual dan muntah sering terjadi, dan juga bisa terjadi abortus. Sementara pelayanan tidak semudah kalau tidak ada pandemi Covid-19,” tuturnya.

BKKBN juga akan mendistribusikan obat dan alat kontrasepsi kepada bidan praktik secara gratis. Dia berharap warga di desa-desa juga tetap melanjutkan kontrasepsi, jangan berhenti.

Baca Juga:Ini Alasan Menunda Rencana Hamil di Masa Pandemi CoronaBuka Sekolah di Bulan Juli, Kemendikbud: Hanya untuk Daerah Bebas Corona

”Pesan teknis saya, kalau yang menggunakan susuk, kalau masa berlaku sudah habis, segera datang ke bidan terdekat. Karena susuk tidak bisa ditunda, sementara bisa ganti dulu dengan suntik atau minum pil. Kalau untuk pengguna spiral, ditunda masih lumayan, seminggu dua minggu masih aman, tetapi tolong segera datang ke bidan terdekat,” ujar Hasto.

Adapun kepada ibu-ibu yang tengah hamil saat ini, dia meminta agar tidak cemas. Sebaliknya, tetap menjaga kehamilan dengan baik selama tinggal di rumah.

Data jumlah kehamilan di Kabupaten Bone periode Januari sampai Maret 2020 mengalami peningkatan. Meningkat 118 jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2019.

Pada periode Januari hingga Maret jumlah kehamilan di Bone meningkat sebanyak 3.908. Untuk rinciannya pada Januari 2020 angka kehamilan mencapai 1435. Sedangkan di tahun 2019 sebanyak 1373. Meningkat 62.

Bulan Februari 2020, angka kehamilan sebanyak 1296. Sementara ditahun sebelumnya hanya 1278. Meningkat 18. Kemudian pada bulan Maret 2020 angka kehamilan sebanyak 1177. Pada tahun 2019 berjumlah 1139. Meningkat 38.

Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Kabupaten Bone, Eko Nugroho mengatakan berdasarkan tren belum terjadi kenaikan signifikan angka kehamilan di Kabupaten Bone. “Berdasarkan data belum terlihat kenaikan signifikan,” katanya Sabtu (9/5/2020).

Kata dia, terkait naiknya angka kehamilan di Kabupaten Bone dengan adanya pandemi Covid-19 dengan imbauan pemerintah agar tetap di rumah, belum dapat dipastikan. Sebab imbauan tetap di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 berlaku pada Maret 2020.

Baca Juga:Ini Pengakuan Pasien Corona, Bunyi Paru-Paru Seperti Keran Dibuka SetengahMantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Dunia, Dimakamkan di San Diego Hills

Dia pun mengatakan perlu menunggu data April 2020 yang masih sementara di rekap. “Kita tidak bisa dasarkan terkait Covid-19 dan imbauan pemerintah tetap di rumah karena untuk sementara data untuk bulan April masih direkap di Puskesmas,” tuturnya.

0 Komentar