WHO Sebut Krisis Corona akan Bertahan Lama

WHO Sebut Krisis Corona akan Bertahan Lama
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus
0 Komentar

JAKARTA- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa krisis coronavirus tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Masih dalam waktu yang lama.a

Pandemi virus corona, tidak hanya memicu keadaan darurat kesehatan, tetapi juga kemunduran ekonomi global. sejumlah perusahaan yang berjuang untuk bertahan hidup, jutaan orang kehilangan pekerjaan, dan jutaan lainnya menghadapi kelaparan.

Para pakar kesehatan di ekonomi terbesar dunia, memperingatkan akan menghadapi gelombang coronavirus kedua yang rumit, ketika beberapa negara bagian AS membuka kembali perekonomiannya

Baca Juga:PBB Ingatkan Akibat Pandemi Corona, 250 Juta Manusia Terancam KelaparanKabar Gembira: UMKM Bebas Pajak Setengah Tahun

Negara-negara di seluruh dunia telah berjuang untuk memerangi pandemi – yang telah menewaskan lebih dari 180.000 orang dan menginfeksi hampir 2,6 juta di seluruh dunia.

Karena beberapa negara telah mencabut pembatasan lockdown yang telah mengubah kehidupan sehari-hari di seluruh dunia, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengeluarkan peringatan serius.

“Jangan salah: kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama,” Tedros mengatakan pada konferensi pers virtual, dikutip AFP.

“Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai melihat kebangkitan dalam kasus.” Sambungnya.

Wilayah yang terpukul paling parah di Eropa memperlihatkan angka kematiannya meningkat menjadi tonggak sejarah suram lainnya yaitu 110.000, sementara kematian di Italia, negara yang paling parah dihantam Amerika Serikat, mencapai 25.000.

Di Spanyol, yang melaporkan sedikit peningkatan untuk hari kedua dalam jumlah kematian COVID-19, pemerintah mengatakan tidak akan membuka lockdown sampai pertengahan Mei. “Kita harus sangat berhati-hati dalam fase ini,” kata Perdana Menteri Pedro Sanchez.

Singapura memperpanjang pesanan lockdown selama satu bulan hingga 1 Juni mendatang. Negara-kota Asia – yang berhasil mengendalikan wabahnya sejak dini itu- telah terkena infeksi gelombang gelombang ke dua. (dal/fin).

0 Komentar