11 Bulan Harun Masiku Belum Berhasil Ditangkap KPK

Harun Masiku tengah berjalan menuju Terminal Kedatangan 2F, Bandara Soekarno Hatta pada 7 Januari 2020 (Sumber: istimewa)
Harun Masiku tengah berjalan menuju Terminal Kedatangan 2F, Bandara Soekarno Hatta pada 7 Januari 2020 (Sumber: istimewa)
0 Komentar

Suap yang diberikan kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan diduga untuk mengubah keputusan KPU tersebut. Sehingga menaikan Harun yang akan dipilih menjadi wakil rakyat.

Dalam persidangan, Senin (20/7), Wahyu menyatakan ada dana operasional tak terbatas agar Harun Masiku ditetapkan sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP periode 2019-2024 melalui metode pergantian antar-waktu (PAW).

Jaksa Ronald sebagai yang membacakan BAP Wahyu mengatakan, perwakilan dari PDIP, yakni Donny Tri Istiqomah, Agustiani Tio Fridelia dan Saeful Bahri mendatangi Wahyu di kantor KPU menyampaikan ada dana tak terbatas agar Harun bisa menggantikan Rezky Aprilia.

Baca Juga:Klarifikasi Dubes Jerman untuk Indonesia Belum Cukup, Prof. Hikmahanto Juwana: Bisa Jadi, Jerman Melakukan Tindakan IntelijenJangan Sampai Ditunggangi Asing, Komisi III DPR: FPI Harus Waspada

“Pada saat itu saudara Donny di kantor KPU, saudara Donny Tri Istiqomah menyampaikan bahwa terdapat dana operasional yang tidak terbatas, namun saya tidak ingat waktu tepatnya saudara Donny Tri Istiqomah datang ke kantor saya, betul keterangan yang ada di dalam BAP saudara tadi?” tanya Jaksa Ronald di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (20/7).

Wahyu membenarkan pengakuannya dalam BAP tersebut. “Benar,” Wahyu menjawab.

Kemudian, Jaksa Ronald kembali menegaskan soal pengakuan Wahyu dalam BAP saat proses penyidikan di lembaga antirasuah.

“Betul ya, berarti memang ada Pak Saeful, Pak Donny juga pernah menyampaikan kepada saudara ada dana operasional tidak terbatas betul?” tanya Ronald lagi.

“Pak Jaksa, yang menyampaikan ada dana tak terbatas itu Pak Donny, yang saya maksud kan, bahwa Pak Saeful, bu Tio, Pak Donny itu mendekati saya itu konteksnya tidak bersama-sama, tetapi yang menyampaikan ada anggaran tidak terbatas itu Pak Donny,” kata Wahyu.

Mantan Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Biro Humas) Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri Diansyah mengapresiasi kerja KPK karena menangkap Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Namun disisi lain, ia juga mempertanyakan penyidikan kasus Harun Masiku yang hingga saat ini belum ditangkap.

“Kerja KPK memunculkan harapan sekaligus pertanyaan tentang Harun Masiku. Saya kira hal ini wajar, apapun tone pertanyaan tersebut. Tinggal KPK buktikan serius mencari. Bukan asal-asalan,” tulis akun @febridiansyah, Kamis (26/11/2020).

0 Komentar