KEDIRI-Situasi di sekitar Stadion Brawijaya Kota Kediri berangsur-angsur tenang, pasca rusuh antar dua kelompok suporter sepak bola Persik Mania dan suporter PSIM Yogjakarta. Meski demikian, jalan Ahmad Yani Kota Kediri, depan Stadion Brawijaya, sampai jam 20.53 WIB masih ditutup.
AKBP Anthon Hariyadi, Kapolres Kediri Kota menyampaikan, 1000an suporter PSIM saat ini masih dikumpulkan di lapangan Tiryoyoso Kota Kediri. Rusuh antar kelompok suporter sepak bola ini berawal sewaktu laga antara Persik Kediri dan PSIM di Stadion Brawijaya berakhir. Sewaktu suporter mulai bubar dan bergerak keluar dari StadionBrawijaya langsung terjadi aksi lempar batu dan segala barang yang ada di sekitar stadion.
Polisi masih belum bisa menentukan, aksi lempar ini dimulai dari kubu mana. 1000an suporter PSIM diarahkan masuk ke lapangan Tiryoso, sementara di luar, suporter Persik Kediri masih banyak menunggu rombongan suporter PSIM keluar. Polisi terus mendorong supaya Persikmania bisa segera meninggalkan lokasi sehingga suporter PSIM bisa dikawal keluar dari lapangan parkir Tirtoyoso. Dalam insiden ini, dua mobil rusak, sejumlah motor rusak.
Baca Juga:Jokowi: Jangan Turut Campur Tentukan Calon MenteriKawasan Ekonomi Segitiga Rebana, Calon Ibu Kota Jabar
Entah apa yang menjadi penyebab, ketika pulang, bus PSIM Yogyakarta pun mendapat kawalan ketat dari pihak keamanan. Disebutkan jika bus yang membawa rombongan pemain PSIM mengalami pelemparan batu, namun beruntung para pemain dan pelatih tidak mengalami luka serius dan rombongan pemain pun pulang dengan selamat ke Yogyakarta.
Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr FAUZAN ADIMA, 8 orang suporter PSIM dirawat di RSUD Gambiran. Mereka menderita cidera serius di bagian kepala dan langsung mendapatkan perawatan intensif.
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persik Kediri, Widodo, menyesalkan kericuhan antarsuporter di laga Persik melawan PSIM Yogyakarta.
Menurut Widodo, awalnya ada komunikasi yang baik antarkedua suporter.
Laga lanjutan Grup Timur Liga 2 antara Persik melawan PSIM, Senin (2/9/2019), berakhir ricuh.
Terjadi aksi saling lempar antara Persikmania, sebutan untuk suporter Persik, di tribune utara dan Brajamusti, suporter PSIM, di tribune barat.
Awalnya kami komunikasi baik dengan kedua kelompok suporter PSIM, Brajamusti dan Maident,” kata Widodo.