JAKARTA-Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan rincian alokasi APBN 2020 yang digunakan untuk pembangunan Ibu Kota baru. Anggaran total yang ditetapkan sebanyak Rp2 triliun itu akan tersebar di beberapa kementerian.
“Itu total beberapa Kementerian untuk persiapan masterplan, urban design, sama dimulainya infrastruktur dasar,” kata Bambang ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 25 September 2019.
Infrastruktur dasar yang dimaksud seperti jalan, konektivitas, saluran air hingga menentukan zonasi daerah. Menurut Bambang, rapat panitia khusus (pansus) ibu kota yang digelar di DPR hari ini hanya untuk memperdalam bagaimana kajian yang telah diserahkan Pemerintah.
Baca Juga:LBH Jakarta: 73 Mahasiswa ‘Hilang’ Saat Aksi ‘Reformasi Dikorupsi’ di DPRYenny Wahid Minta Jokowi Terbitkan Perppu Pembatalan UU KPK Hasil Revisi
“Pansus hanya untuk kajian. Kajian sudah kami serahkan dan mereka ingin mendalami,” kata dia.
Bambang melanjutkan, rancangan Undang-Undang untuk ibu kota negara itu akan diserahkan kepada DPR pada tahun ini sehingga pada pertengahan tahun 2020 sudah rampung dan disahkan. Alokasi anggaran dalam APBN 2020 yang terbesar, imbuhnya, adalah untuk infrastruktur dasar.
Di temui terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan, anggaran infrastruktur dasar yang diperoleh pihaknya akan digunakan untuk membangun jalan hingga bendungan.
“Kalau kami (untuk bangun) jalan, drainase, dan bendungan untuk air minum itu dulu terutama,” kata dia.
Dia juga menegaskan bahwa dalam kawasan Ibu Kota Baru, bukan jalan tol yang akan dibangun melainkan berupa jalan nasional. Selain itu, bendungan, nantinya akan difungsikan untuk air minum.
“Kami rencanakan baru di semester kedua atau kuartal IV baru mulai. Karena ini baru sayembara, jadi misalnya kebutuhan bendungan Rp1 triliun paling dialokasikan Rp150 miliar. Itu uang muka karena multi years(kontrak tahun jamak) semua,” jelas Basuki. (*)