PULAU Zannone adalah sebuah pulau yang berada di lepas pantai barat Italia. Ukurannya cukup kecil, yaitu sekitar 1 km persegi saja. Meski namanya jarang terdengar sebagai destinasi wisata, pulau yang tak jauh dari Pulau Ponza ini menyimpan pesonanya sendiri.
Menjadi bagian dari Taman Nasional Circeo, terdapat reruntuhan Ordo Santo Benediktus, peninggalan abad ke-13. Selain itu, terdapat vila kolonial yang cukup menarik perhatian. Rupanya pemilik terakhir vila itu pernah menjadikan Zannone sebagai surga seks tersembunyi. Namun, semuanya berujung pada tragedi kelam.
Dilansir dari CNN, ini 5 fakta kelam Pulau Zannone di Italia.
1. Terdapat satu vila kolonial yang cukup mencolok
CNN
Tak ada apa pun di pulau berbatu ini kecuali sebuah vila kolonial. Namun, ternyata vila ini dibangun secara ilegal. Pasalnya, Zannone adalah sebuah situs arkeologi yang dulunya digunakan untuk bertapa, menyepi, dan berdoa.
Baca Juga:Polisi Tangkap 2 Orang Diduga Pelaku Penganiaya Pegiat Media Sosial Ninoy KarundengFilm Bebas: Cara Mira Lesmana Memaknai Kebebasan Hidup
Vila itu dibangun di tahun 1930an dan diwariskan dari satu keluarga bangsawan ke bangsawan lainnya. Dihuni domba-domba liar, pulau itu pun dijadikan tempat berburu pribadi.
2. Surga pesta seks kaum papan atas
Daily Mail
Di tahun 1960, pulau ini jatuh ke tangan bangsawan bernama Marquis Casati Stampa. Ia menyewanya dari pemerintah untuk dijadikan tempat berlibur rahasia bersama istrinya yang juga seorang aktris, Anna Fallarino.
Serupa dengan para bangsawan terdahulu, Marquis kerap pergi berburu di Pulau Zanonne. Namun, saat suaminya tak ada, Anna justru menghabiskan waktunya dengan cara tak senonoh. Ia mengundang pria-pria muda berendam bersamanya di kolam Romawi kuno. Terkadang mereka bersenang-senang di pantai hingga berlanjut ke atas ranjang.
Di sisi lain, Marquis rupanya punya selera seks tak lazim. Bukannya cemburu, ia justru senang menonton istrinya bercinta dengan pria lainnya. Pada akhir pekan, Marquis sengaja menggelar pesta yang dihadiri kaum bangsawan, sosialita, dan para konglomerat. Pesta topeng itu pun berujung pada nafsu yang liar. Pesta seks papan atas itu pun sudah menjadi rahasia umum, terutama bagi warga Pulau Ponza di dekatnya.
3. Berakhir dengan tragis