Ia berbagi tugas dengan Zainal Muttaqien yang juga saya kirim ke Meksiko. Zam menulis sebagai wartawan. Iswadi sebagai analis.
Tidak disangka, kelak, ketika sudah menjadi Dirut saya, Zam dapat menantu orang Meksiko. Dari kota tempatnya meliput dulu: Guadalajara.
Putri Zam dan Carlos, anak Gualadajara itu, sama-sama ingin belajar bahasa Mandarin. Mereka sama-sama kuliah di Shanghai. Pacaran. Kawin. Percakapan mereka dalam bahasa Mandarin menghasilkan anak tiga.
Baca Juga:Tim Penyidik Pidsus Jiwasraya Rugikan Negara Rp 13 TriliunPakar Hukum TPPU Minta Polri Tidak Ganggu Firli Bahuri Saat Jadi Ketua KPK
Tiap hari Iswadi menulis panjang. Tentang perkiraan pertandingan hari itu. Atau hasil analisisnya untuk pertandingan tadi malam.
Zainal menulis tentang peristiwa dan hasil wawancara.
Waktu itu internet belum seperti sekarang. Kami juga belum mampu membeli laptop –yang harganya 10 kali lipat sekarang.
Iswadi harus menulis naskah dengan tangan. Lalu dikirim lewat faksimile.
Kenapa tidak pakai mesin ketik di media center?
“Antrenya panjang. Ide keburu hilang,” jawabnya saat itu.
Ada alasan lain: tulisannya itu ditunggu deadline. Koran tidak berani terbit tanpa tulisan Iswadi. Penggemarnya terlalu banyak.
Tapi Iswadi menulis itu setelah pensiun dari sepak bola.
BP20 sudah rajin menulis ketika masih top sebagai pemain.
BP juga cerdas dalam mengemas brand dirinya. BP20 adalah brand yang kuat. Dan secara konsisten ia promosikan lewat apa saja. Angka 20 Anda sudah tahu –nomor kostumnya. Seperti CR7 untuk bintang Real Madrid yang kini di Juventus –dan kelihatannya akan mengakhiri karirnya di situ.
BP20 mengakhiri karirnya di klub yang membesarkannya: Persija. Pertandingan lawan Persebaya 17 Desember kemarin adalah penampilan terakhirnya.
Itu pun BP20 hanya tampil 15 menit terakhir –tanpa membuat gol.
Bahkan sepanjang musim terakhir ini ia hanya membuat satu gol. Tapi gol itu bersejarah –itulah gol ke 200 yang ia buat.
Usianya kini memang sudah 39 tahun. Tergolong langka seorang penyerang bisa bermain sampai umur seperti itu.
Biasanya hanya kiper yang bisa. Atau pemain belakang.
Baca Juga:Gugur di Papua, Kodam I/BB Siapkan Upacara Pemakaman Lettu Erizal ZuhryHujan Lebat Sejumlah Pohon Tumbang Menimpa 3 Mobil
Syamsul ‘Kepala Emas’ Arifin juga masih jadi penyerang tapi hanya sampai umur 36 tahun. Ditambah satu tahun lagi sebagai pemain belakang.
Jadi, BP20 memang istimewa. Apalagi, tahun lalu, Persija juara. Dengan demikian BP20 merasakan menjadi dua kali juara –di 18 tahun lamanya bersama Persija.