Itulah mengapa mereka yang sudah terkena virus dianjurkan untuk menggunakannya, termasuk bagi mereka yang berada di Wuhan, tempat penyebaran virus tersebut.
Namun menurut Abrar Cughtai, pakar penyakit menular dari University of New South Wales, masker operasi tidak dibuat untuk melindungi dari masalah penyebaran penyakit lewat pernapasan.
“Ketika masker wajah dibuat pertama kali di awal abad 19, ahli bedah mulai menggunakannya untuk mencegah penyebaran kuman dari mulut dokter ke meja operasi.” kata dr Chughtai.
“Tujuan utamanya adalah mencegah penyebaran infeksi.”
Baca Juga:Sebelum ke Indonesia Idol, Ini Pesan Terakhir Ashraf Sinclair Suami Bunga Citra LestariDugaannya Longsoran di Sisi Jalan Tol Cipularang Km 118, Begini Temuan LIPI
Masker operasi tidak memiliki penutup di sekitar wajah, sehingga tidak bisa mencegah masuknya partikel udara.
“Orang yang sakit harus menggunakan masker. Bagi mereka yang sehat di tingkat komunitas, tidak perlu menggunakan masker.” kata dr Chughtai.
dr Aria menambahkan, masker N95 digunakan dalam jangka pendek dan bukan untuk sehari-hari. Alih-alih untuk proteksi, pengguna masker N95 malah akan membuat penggunanya kekurangan oksigen.
“Kondisi itu dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau kolaps/pingsan. Apalagi jika pengguna masker tersebut sudah memiliki masalah dengan paru-parunya,” lanjutnya.
Mengingat sejauh ini belum ada vaksin untuk mencegah virus corona, langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk menangkal infeksi adalah dengan menghindari paparan virus ini.
Daripada sibuk memikirkan masker apa yang harus dikenakan, orang yang sehat sebaiknya melakukan pencegahan yang sama dengan pencegahan terhadap flu.
Seperti flu dan virus musiman lainnya, salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan adalah mencuci tangan dengan sering.
Baca Juga:Menpan RB Usul ASN Pensiun Dapat Rp1 Miliar, Ini AlasannyaUPDATE: Jumlah Korban Meninggal Akibat COVID-19 Jadi 1.789 Jiwa
Penelitian menunjukkan mencuci tangan secara signifikan membantu mencegah penyakit dan penyebaran infeksi.
Mencuci tangan seharusnya tidak hanya dilakukan setelah ke toilet, tapi juga:
- setelah batuk atau bersin,
- sebelum makan dan ketika menyiapkan makanan,
- setelah memegang binatang,
- ketika merawat seseorang yang tidak sehat.
Mencuci tangan dengan cepat di bawah keran air tidak akan banyak membantu.
Supaya tangan kita bebas kuman, kita perlu mencuci tangan kita dengan sabun selama setidaknya 20 detik di bawah air yang mengalir.
Dalam situasi tidak ada air, pembersih tangan atau gel yang mengandung paling sedikit 60% alkohol adalah pilihan yang terbaik.