JAKARTA-Laporan tim gabungan menelusuri simpang siur kepulangan Harun Masiku tiba di Tanah Air dianggap telah membahayakan keamanan negara. Menurut Anggota Komisi III DPR, Taufik Basari, selain Harun, sebanyak 120 ribu penumpang tak terekam kedatangan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta juga menjadi persoalan serius.
“Kesalahan sistem ini membahayakan pertahanan dan keamanan negara,” kata Taufik kepada wartawan ketika dikonfirmasi, Rabu 19 Februari 2020.
Taufik mengatakan kesalahan sistem yang menjadi alasan tim gabungan melaporkan temuannya adalah sebuah kesalahan fatal. Artinya, pelaku kejahatan lain, bisa jadi memanfaatkan celah itu, di luar Harun Masiku yang menjadi tersangka suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Baca Juga:Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi Sebut TKA Tiongkok Bekerja di Meikarta 86 OrangKorlantas Polri Putuskan Rekayasa Arus Lalin Tol Cipularang KM 188 Situasional
“Menurut saya sangat fatal, teroris dan pelaku pidana yang DPO serta orang-orang berbahaya lainnya tidak terdeteksi masuk dan keluar negara ini,” kata politisi Partai Nasdem tersebut.
Taufik meminta, kepada KPK bertindak menelusuri kasus ini. Sebab ada kemungkinan, Harun Masiku yang dalam kasus ini merupakan caleg PDIP, memanfaatkan celah masuk agar tak terekam Imigrasi.
“Berpindah-pindahnya rencana penerbangan Masiku dan perpindahan masuknya dari terminal 3 ke terminal 2F perlu ditelusuri, apakah ia tahu sedang ada masalah di terminal 2F,” kata dia.
“Sehingga (Harun Masiku) melakukan pergantian jadwal dan airline. Jika ada kesengajaan siapa yang membantunya dan sebagainya,” tambahnya. (*)