JAKARTA-Ibu kota negara baru di Kutai Kertanegara-Penajam Paser, Kalimantan Timur, tidak akan dipimpin Gubernur. Tetapi, pejabat setingkat menteri. Posisi itu akan langsung dipilih Presiden Jokowi. Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun disebut-sebut menjadi calon kuatnya. Fakta apa hoaks ya?
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi payung hukum pembentukan lembaga tersebut sedang digodok. Targetnya rampung, Juni 2020.
Badan Otorita ini memang akan berperan penting dalam pengembangan Ibu kota. Untuk urusan investasi saja, harus melalui badan itu, bukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Luhut bilang, Presiden Jokowi sudah menunjuk Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Baru itu.
Baca Juga:Pengganti Mahathir Mohamad: Keturunan Bugis dan JawaJubir Presiden: Malam Ini WNI yang Bekerja sebagai ABK Diamond Princess tiba di Bandara Kertajati
“Sepanjang yang saya tahu begitu. Tapi nanti resmi diumumin Presiden,” ujarnya saat dijumpai di Istana Kepresidenan, Jumat (28/2).
Dikonfirmasi soal nama Ahok yang akan menempati jabatan itu, Luhut menolak menanggapinya. Menurut dia, hal itu merupakan wewenang Presiden. “Biarlah nanti resmi diumumkan Presiden,” elaknya.
Yang pasti, Luhut menyebut, pemerintahan akan pindah ke ibu kota baru pada kuartal pertama 2024. Sejauh ini tahapan pemindahan ibu kota sudah sesuai harapan.
Rakyat Merdeka mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Jubir Presiden, Fadjroel Rahman. Namun, tak dibalas.
Ahok sendiri mengaku belum menerima informasi soal itu. “Saya enggak tahu soal ini,” elak Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun tak mau berandai-andai soal pemilihannya. Saat ini, Ahok ingin fokus pada pekerjaannya sebagai Komut di Pertamina. Ahok ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komut Pertamina sejak 25 November 2019.
“Waduh jangan suka berandai-andai. Di Pertamina baru 3 bulan,” selorohnya.
Nama Ahok memang kerap dikaitkan dengan ibu kota baru. Beberapa kali muncul kabar Ahok bakal memimpin pembangunan dan pemerintahan di Kukar-Penajam Paser. Pertengahan tahun lalu, beredar pesan berantai yang menyebut Ahok menjadi ketua tim percepatan pembangunan ibu kota baru.
Baca Juga:Ini Rencana Evakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess dari Bandara Kertajati hingga Pulau SebaruRidwan Kamil Meninjau Penanganan Dua Warga Depok Positif Covid-19
Pesan berantai tersebut mencatut nama Dubes RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis. Penulis pesan tersebut merasa Ahok pantas mendapat posisi tersebut. Saat itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah kabar tersebut. “”Hoaks. Superhoaks,” ujar Moeldoko (12/6/2019).