Guna hadapi adanya mutasi virus Covid-19 baru maka WHO dan European-CDC menyarankan tiga langkah. Pertama, negara harus mulai memberi perhatian pada PCR Test yang menargetkan Gen S virus Corona. Hal itu lantaran ada kemungkinan mutasi akan berpengaruh pada akurasi PCR.
Kedua, harus dilakukan studi epidemiologi dan virologi lebih lanjut untuk memahami pengaruh mutasi terhadap perubahan fungsi virus dalam hal infektivitas dan patogenitas. Ketiga, disarankan kepada semua negara jika memungkinkan untuk meningkatkan whole genome squencing (WGS) rutin terhadap virus SARS Cov2 dan berbagi data WGS secara internasional khususnya untuk melaporkan jika ditemukan mutasi yang sama.
“Kita harus lebih lebih intensif melakukan koordinasi whole genome squencing secara rutin terhadap virus SARS cov 2, dan yang paling penting berbagi data ya baik antar negara maupun antar institusi yang melakukan WGS di Indonesia. Lembaga Eijkman sudah melakukan pemetaan SARS Cov2 dari 1.000 sampel klinis dari berbagai daerah. Diharapkan bisa memahami distribusi dan penyebaran virus serta mendeteksi kemungkinan mutasi tersebut sudah ada di Indonesia,” jelas Bambang.
Baca Juga:SARS-CoV-2, Virus Mutasi Corona Inggris Sudah di Negara TetanggaMenristek Ungkap Varian Virus Covid-19 Belum Masuk Indonesia
Bambang menekankan berbagi data tekait WGS harus wajib dilakukan untuk mempelajari bagaimana kemungkinan-kemungkinan mutasi varian hingga pola penyebaran virus. (*)