BADUNG-Content creator dan selebgram Syiva Angel baru-baru ini tertangkap polisi sedang mengkonsumsi narkoba seberat 1,9 gram. Syiva tertangkap bersama tiga temannya di vila Jalan Batu Belig, Badung, Bali.
Baca: Polisi Buru 2 Orang Pemasok Sabu, Millen Cyrus Terancam 4 Tahun
“Tersangka sudah 3 bulan mengkonsumsi barang tersebut. Tersangka juga menerangkan alasanya mengkonsumsi untuk senang-senang,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Aviatus Panjaitan.
Narkoba yang dikonsumsi Syiva adalah jenis baru bernama P-Flouro Fori. Lalu, apa itu P-Flouro Fori?
Baca Juga:Pasukan India dan Tiongkok Kembali Berkelahi di Wilayah Perbatasan yang DisengketakanInilah Rentetan Gempa di Bintuni Papua Barat Dalam Sehari
UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mencatatnya sebagai Para-fluorofentanil (pFF). P-Flouro Fori adalah narkotika golongan I.
Narkotika golongan I adalah jenis yang dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika jenis ini pun hanya boleh digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tak boleh digunakan untuk terapi.
Narkotika lain yang termasuk golongan I adalah heroin, kokain, opium, jicing, katinon, dan ekstasi.
Agensi pengawas obat-obatan terlarang Amerika Serikat DEA menyebut pFF adalah obat yang sangat kuat. Obat ini adalah obat sintetik dari opiod, bahan opium.
Narkoba ini terkait dengan fentanyl, obat pereda nyeri dan obat bius. PFF adalah obat hasil modifikasi struktur kimia yang memiliki efek sama seperti fentanyl. Namun, pFF diduga lebih kuat dari fentanyl.
DEA menemukan peredaran pFF di Arizona, Amerika Serikat pada Desember 2020. Agensi ini menduga pFF terkait dengan jaringan perdagangan narkoba Meksiko.
Di Amerika 11 orang terbukti meninggal overdosis karena pFF pada Desember 2020.
“Para-fluorofentanyl adalah obat-obatan berbahaya dan mematikan bikinan kartel narkoba Meksiko. Kartel narkoba ini terus menjual opioid sintetis seperti pFF untuk meraup kekayaan, sementara ribuan orang Amerika meninggal tiap tahun,” kata Cheri Oz, Kepala DEA wilazah Arizona. (*)