https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1355048307991539713?s=20
Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, saat terdengar bunyi dentuman Lampung, sensor seismic BMKG mencatat beberapa anomali event.
Anomali event itu dengan urutan mulai dari UTSI > KASI> PSSM.
“Tetapi kami tdk dapat memastikan itu rekaman dentuman,” tulisnya di akun twitter resminya.
Baca Juga:Gempa Guncang Bengkulu, Ini FaktanyaGempa Magnitudo 4,5 Guncang Aceh
Sementara itu, akun instagram BMKG Lampung menyatakan suara dentuman itu bukanlah berasal dari gempa atau awan panas yang terjadi.
“Terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamus, Lampung Utara, Pringsewu bahwa jam 10-an tadi, alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut,” penjelasan mereka.
Tim peneliti dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memastikan batu asing yang menghantam rumah salah satu warga di dusun 5 Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, adalah sisa batu meteor yang sampai ke bumi atau meteorit.
Hal tersebut dilihat dari kandungan batuan yang secara langsung diteliti oleh dua peneliti ITERA yaitu Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, Robiatul Muztaba,S.Si.,M.Si yang juga peneliti di Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) dan Dosen Teknik Geologi, Danni Gathot Harbowo, S.Si., M.T., di lokasi penemuan, Jumat, 29 Januari 2021.
Dalam keterangannya, Robiatul Muztaba memastian batuan yang ditemukan warga benar adalah sebuah batu meteorit sesuai beberapa ciri seperti batuan memiliki kandungan logam atau lebih dikenal dengan stony-iron, serta memiliki sisi hitam di batuan akibat dari gesekan meteor dengan atmosfer. (*)