BERITA-Seorang warga di Kabupaten Karo menjadi korban kejahatan modus hipnotis. Akibatnya uang dan perhiasan miliknya senilai Rp500 juta raib dibawa kabur. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (7/4/2021) di Pasar Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).
https://www.facebook.com/yosephine.sembiring/posts/10219696875555860
Rekaman CCTV detik-detik peristiwa saat korban diperdaya pelaku diunggah oleh Yosephine Sembiring dan hingga hari ini sudah dibagikan sebanyak 333 kali dan mengundang komentar sebanyak 124 netizen.
Yosephine saat dikonfirmasi mengatakan jika yang menjadi korban perampokan modus hipnotis merupakan ibunya bernama Indra Haty br Sitepu (59).
Baca Juga:Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, Gubernur Kaltim: Mas Jokowi Pasti Masuk SurgaPamer Saldo Rekening Rp 12 Milyar, Revi Mariska: Gw Buang Kayak Sampah
“Ibu saya pergi ke Pasar Kabanjahe dengan menggunakan angkutan kota (angkot). Saat turun dari angkot dan membayar ongkos, ibu saya dihampiri seorang laki-laki yang mengenakan baju biru dan mengaku dari perusahaan Oil dan Gas di Singapore dan menepuk pundaknya,” kata Yosephine, Jumat (9/4/2021).
Dijelaskan Yosphine, setelah menepuk pundak ibunya, pelaku mengajaknya berbicara dengan mengaku hendak menukarkan uang asing miliknya untuk persembahan ke gereja.
Selanjutnya, seorang perempuan menghampiri dan ikut dalam pembicaraan. Perempuan itu berpura-pura mengaku ingin ikut menyumbangkan uang untuk pembangunan gereja tersebut.
“Selanjutnya, ibu saya diajak oleh perempuan tersebut ke sebuah mobil untuk bertemu dengan seorang laki-laki yang mengaku sebagai manajer Bank BNI Kampung Dalam. Kemudian ibu saya naik ke mobil dan dibawa ke Bank BNI Kampung Dalam yang ada di depan kantor DPRD Karo,” ucapnya.
Kemudian mobil diparkirkan pelaku di luar gerbang Bank BNI. Selanjutnya, salah satu dari mereka masuk ke dalam bank untuk menukarkan uang tersebut dan nilai mencapai ratusan juta rupiah.
“Perempuan juga ikut turun dari mobil, membuktikan bahwa dia juga sudah masuk ke BNI menukarkan uang dan terbukti Uang asing itu bisa jadi ratusan juta,” ucapnya.
Setelah itu, para pelaku mulai memperdaya korban dengan meminta korban mengeluarkan ATM miliknya. Namun saat itu korban tidak membawa kartu ATM.
Baca Juga:Jumat di Penghujung Syaban, Perbanyak Amalan Ini Sebelum Masuk RamadhanApi Keluar dari Tanah Hijaz Jadi Tanda Kiamat
Pelaku terus memperdaya korban, sehingga korban mengakui memiliki perhiasan emas yang disimpan di rumah. Dalam keadaan terperdaya, korban membawa pelaku ke rumah. Selanjutnya, korban menyerahkan uang tunai dan perhiasan emas yang diperkirakan nilainya mencapai Rp500 juta.