BERITA-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim kehilangan atas gugurnya dua guru di tanah Papua. Kedua guru itu adalah Yonathan Randen, guru di SMPN 1 Julokoma dan Oktavianus Rayo, guru Sekolah Dasar (SD) Inpres Boega, Papua.
Melalui akun resmi Instagram-nya @nadiemmakarim, ia berbelasungkawa. Nadiem juga menyertakan foto keduanya saat masih hidup dan membaktikan hidupnya untuk anak-anak Papua.
“Turut berbelasungkawa atas gugurnya dua guru hebat dalam menjalankan tugas di Distrik Beoga, Papua,” tulis Nadiem lewat story Instagram-nya, Rabu (14/4).
Baca Juga:2 Anggota Polda Metro Jaya Tersangka Diduga Pembunuhan Laskar FPI Masih AktifOmbudsman Ungkap Kronologi Kebakaran Kilang Minyak Balongan
Nadiem berterima kasih atas pengabdian kedua guru tersebut untuk pendidikan Indonesia. “Terima kasih atas pengabdianmu untuk pendidikan Indonesia,” ungkap Nadiem.
Untuk diketahui, dua guru dari tanah Papua tersebut wafat akibat keberingasan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB). Guru Sekolah Dasar (SD) Inpres Beoga, Oktovianus Rayo, dan guru matematika Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Beoga, Yonathan Randen, tewas ditembak di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Teroris KKB menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT. Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan. Sedangkan Yonathan menjadi korban penembakan pada Jumat sore. Dia mengalami luka tembak di bagian dada. Yonathan sempat dilarikan ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak selamat. Kedua jenazah dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4).
Evakuasi akhirnya dapat dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga. Selain dua penembakan guru, Kepala Sekolah SMPN 1 Julukoma Junedia Arung Salele juga sempat diculik anggota KKB.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan dua orang guru tewas oleh teroris di tanah Papua.
“Untuk kesekian kalinya beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh KKB. Kami mengutuk keras atas tindakan itu,” kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi dalam keterangannya.
PGRI juga sangat mengecam pembakaran terhadap tiga gedung sekolah dasar (SD) Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Beoga, Puncak Papua. PGRI berharap negara hadir memberikan perlindungan terhadap keselamatan para guru.