Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Yeremia Rambitan, dilaporkan telah melakukan tindakan tak sopan mengarah ke pelecehan seksual kepada salah seroang volunteer SEA Games 2021.
Kejadian itu bermula saat Yeremia melakukan siaran langsung atau live streaming di akun TikToknya usai final bulutangkis SEA Games 2021.
Saat itu, tim bulutangkis Indonesia hendak kembali ke Tanah Air. Mereka pun berpisah dengan para volunteer yang telah membantu selama Sea Games berlangsung.
Baca Juga:Regulasi Dikebut Akhir Mei, Bantuan Subsidi Upah (BSU) Bakal Segera CairPuan Maharani Diduga Matikan Mik Anggota Saat Rapat, Ini Penjelasan DPR
Yeremia Rambitan pun memberikan ucapan perpisahan, namun di sela-sela itu secara mengejutkan ia berbicara kata tidak pantas kepada volunteer.
“I love you, I want f**k you,” ujar pasangan Pramudya Kusumawardana sambil tertawa yang belakangan diketahui tertuju kepada volunteer tersebut.
Aksi Yeremia ini langsung viral dan membuat netizen kesal. Dia dinilai telah melakukan pelecehan secara verbal meski konteksnya hanya bercanda.
Menanggapi masalah tersebut, PBSI memberikan pernyataan sikap. Sekjen Muhammad Fadil Imran telah memberikan teguran keras ke Yeremia.
Sekjen PBSI menyampaikan, Yeremia sangat menyesal telah lakukan hal menyakiti orang lain. Atlet 22 tahun tersbut dikatakan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Dia bilang menyesal, sangat menyesal dan tidak akan diulangi lagi. Maksudnya mungkin bercanda, tapi persepsi orang kan berbeda, yang kenal Yeremia orangnya memang suka bercanda,” kata Sekjen PBSI, Muhammad Fadil Imran.
“Sanksi internal saya kira teguran dari Sekjen itu sudah berat buat dia. Apalagi masyarakat sudah punya penilaian dan dia sadari itu,” imbuhnya.
Baca Juga:Mimi Bayuh Dikabarkan Jadi Selingkuhan Raffi Ahmad?Viral! Mahasiswa Unsrat Beri Kertas Pesan Pungli ke Kamera Saat Prosesi Wisuda
Lebih lanjut, Sekjen PBSI mengatakan terus melakukan pembinaan terhadap semua atlet agar bisa selalu menjaga sikap, entah di dalam maupun luar lapangan.
Masalah Yeremia Rambitan harus menjadi pelajaran bagi setiap atlet yang membawa nama Indonesia di berbagai kejuaraan bulutangkis kelas dunia.
“Kami akan terus lakukan pembinaan etika berinternet, itu harus. Semua ini tentu menjadi pelajaran buat kami,” jelas Muhammad Fadil Imran.