Intelijen Nasional AS Akui Virus Corona Bukan Senjata Biologis dari Wuhan

Intelijen Nasional AS Akui Virus Corona Bukan Senjata Biologis dari Wuhan
Pemandangan dari udara menunjukkan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan di Hubei, China, pada 17 April 2020. (Foto: AFP)
0 Komentar

KLIKSATU.COM-Kepastian mengenai asal usul virus corona, kemungkinan tidak akan pernah diketahui.

Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) menyampaikan bahwa pihaknya mungkin tidak akan pernah dapat mengidentifikasi asal-usul Covid-19. Pernyataan tersebut muncul  dalam versi baru  ulasan mereka tentang apakah virus corona berasal dari penularan dari hewan ke manusia atau bocor dari laboratorium.

Dalam laporannya pada Jumat (29/10), ODNI mengatakan bahwa teori mengenai asal virus dan kebocoran laboratorium,  adalah sebuah hipotesis yang sama-sama masuk akal, begitu juga tentang bagaimana SARS-COV-2 pertama kali menginfeksi manusia.https://343ee94ef065acca47cc5080ebf686db.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-38/html/container.htmlNamun begitu,  para analis tidak setuju untuk menentukan mana yang lebih mungkin di antara keduanya.

Baca Juga:Soal Nasakom, Guntur Soekarno: Banyak Orang Salah KaprahDetik-detik Saat Bung Karno Diminta Angkat Kaki dari Istana Merdeka, Guntur Soekarno Hanya Bawa Baju

Laporan itu juga menolak anggapan bahwa virus corona berasal dari senjata biologis. Para ahli mengatakan, para pendukung teori ini tidak memiliki akses langsung ke Institut Virologi Wuhan dan telah dituduh menyebarkan disinformasi.

Laporan yang dikeluarkan pada Jumat adalah pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden Joe Biden pada bulan Agustus. Tinjauan itu berlangsung di tengah pertikaian politik yang intens di mana Amerika selalu menyalahkan China atas pandemi.

Laporan terbaru dari ODNI segera direspon oleh Beijing.

“Langkah AS yang mengandalkan aparat intelijennya alih-alih menggunakan penelitian ilmuwan untuk melacak asal-usul Covid-19, adalah lelucon politik yang lengkap,” kata Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email.

“Itu hanya akan merusak studi asal-usul virus yang berbasis sains dan menghambat upaya global untuk menemukan sumber virus,” kata pernyataan itu. (*)

0 Komentar