China Hancurkan Pemakaman Uighur

China Hancurkan Pemakaman Uighur
Dua gambar satelit yang diterima dari CNES 2019 pada 30 September 2019, distribusikan Airbus DS dan diproduksi Earthrise, menunjukkan gambar dari pemakaman Aksu di Xinjiang pada 2 Juli 2015 (kiri) tempat dikuburkannya penyair Uighur. Pada 25 April 2018 dan 13 Mei 2019, gambarnya menampilkan “Taman Bahagia”. Cina menghancurkan pemakaman Uighur dan hanya meninggalkan tulang-belulang dan batu nisan rusak. Aktivis menyebutnya sebagai upaya Cina menyingkirkan mereka seutuhnya dari Xinjiang. HANDOUT / AIRBUS DS / CNES 2019 / EARTHRISE / AFP
0 Komentar

“Itu bukan kamp konsentrasi seperti yang disebut oleh beberapa orang,” katanya. “Orang-orang datang dan pergi terus-menerus. Kebanyakan sudah kembali ke masyarakat.”

Namun, dokumen-dokumen yang bocor yang dirilis oleh media internasional pada November merinci program pendidikan ulang “ideologis” yang terkoordinasi di pusat-pusat penahanan yang dijaga ketat, yang merusak narasi Beijing.

Itu bukan bukti pertama dari kampanye terkoordinasi terhadap warga Uighur. Beberapa mantan tahanan mengatakan kepada CNN bahwa mereka disiksa di dalam kamp dan dipaksa untuk berjanji setia kepada Partai Komunis China.

Baca Juga:Panas Dingin Indonesia-China di Laut SelatanRia Irawan dan Perjuangan Mengatasi Kanker Getah Bening

Video yang bocor awal tahun ini menunjukkan para tahanan ditutup matanya dan dibelenggu saat digiring keluar dari sebuah kereta di bawah penjagaan ketat.

Di luar kamp, ​​tampaknya pemerintah berusaha menghapus unsur-unsur utama budaya Uighur.

Lebih dari satu juta pegawai negeri China telah dikirim untuk tinggal bersama keluarga Uighur untuk memastikan bahwa mereka bertindak cukup patriotik. Citra satelit dan laporan media juga menunjukkan masjid telah dihancurkan di seluruh wilayah.

“Ini benar-benar upaya besar-besaran untuk memberantas budaya Uighur seperti yang kita ketahui dan menggantinya dengan budaya yang disetujui partai komunis China,” tutur Rian Thum, sejarawan terkemuka yang menggunakan citra satelit sebagai bagian dari penelitiannya tentang Islam di China, dikutip dari CNN. (*)

0 Komentar