China Pesan Vaksin AstraZeneca Buatan Inggris? Indonesia Pilih Sinovac, Ini Fakta Riset Media Al Jazeera

Daftar negara pemesan vaksin virus corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga. Indonesia satu-satunya negara yang memesan Virus Cinovac dari China. (Tangkapan layar dari laman Aljazeera)
Daftar negara pemesan vaksin virus corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga. Indonesia satu-satunya negara yang memesan Virus Cinovac dari China. (Tangkapan layar dari laman Aljazeera)
0 Komentar

AstraZeneca, yang telah berjanji tidak akan mendapatkan keuntungan dari vaksin selama pandemi, telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah dan organisasi kesehatan internasional yang menetapkan biayanya sekitar $ 2,50 per dosis.

Vaksin Pfizer akan menelan biaya sekitar $ 20 per dosis, sedangkan Moderna akan menelan biaya $ 15-25, berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh perusahaan untuk memasok vaksin mereka kepada pemerintah AS.

Begini Penjelasan BPOP Terkait Vaksin Sinovac

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 masih menunggu terbitnya izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization dari  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga:Wonder Woman 1984, Superhero dan Batu AjaibMedia Australia Peroleh Data 2 Juta Anggota Partai Komunis China Jadi Spionase

Mengacu pada panduan Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO), izin edar darurat akan diterbitkan tiga bulan setelah vaksin disuntikkan ke tubuh relawan dalam proses uji klinis.

“Untuk pemberian izin emergency use authorization tersebut, WHO menyatakan bahwa data pengamatan selama tiga bulan setelah penyuntikan dapat dipergunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM Lucia Rizka Andalusia.

Lucia mengatakan itu dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (18/12)

https://www.youtube.com/watch?v=j95NxS4V8E4

Sejauh ini, Biofarma telah melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 asal Cina, Sinovac.

Proses uji klinis itu mulai digelar pada Agustus 2020.

Menurut Lucia, para relawan telah disuntik vaksin Sinovac sebanyak dua kali hingga saat ini.

Namun, ia tak mengungkap kapan terakhir kali penyuntikan dilakukan.

Lucia hanya mengatakan, pasca disuntik, relawan akan dipantau dalam tiga periode, yakni setelah satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan.

Dalam tiga periode tersebut, para peneliti bakal mengumpulkan data-data, menganalisis, dan melaporkannya ke BPOM.

Baca Juga:Media Turki: Memasuki Tel Aviv dalam 48 JamBareskrim Polri Ungkap 6 Laskar FPI Masih Berstatus Terlapor Belum Tersangka

Sementara, BPOM bertugas melakukan evaluasi terkait khasiat dan keamanan vaksin. Jika vaksin terbukti efektif dan aman, maka izin edar darurat akan diterbitkan.

“Badan POM akan memberikan perizinan penggunaan darurat atau emergency authorization berdasarkan data interim tiga bulan yang akan segera dilaporkan oleh peneliti dan Biofarma,” ujar Lucia.

Setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin pun, rangkaian uji klinis vaksin tetap dilanjutkan dengan melakukan pemantauan terhadap para relawan.

0 Komentar