Cuitan Roy Suryo ‘Kontroversial’ : Kekuatan Maritim yang Harusnya Disegani Malah Seperti Harun Masiku

Cuitan Roy Suryo 'Kontroversial' : Kekuatan Maritim yang Harusnya Disegani Malah Seperti Harun Masiku
Tumpahan minyak tampak di lokasi di mana kapal selam KRI Nanggala 402 yang membawa 53 orang terlihat terakhir kali sebelum ijin menyelam jam 03:00 WIB hari Rabu (21/4). (Foto: TNI Angkatan Laut)
0 Komentar

BERITA-Politikus Demokrat Roy Suryo bikin cuitan ‘kontroversial’ di tengah pencarian KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Roy Suryo membandingkan hilangnya KRI Nanggala-402 milik TNI AL dengan Harun Masiku, buronan KPK.

Pernyataan kontroversial Roy Suryo dicuit lewat akun @KRMTRoySuryo2. Roy Suryo, eks Menpora yang sempat jadi sorotan karena kasus barang-barang termasuk piring terkait jabatan “hilang” ini berharap KRI-402 segera ditemukan.

Sayang, Harapan yg sempat dimuat media setahun lalu ini kontras dgn Berita mengejutkan yg baru saja diterima ttg “Hilangnya KRI Nanggala-402” barusan. Kekuatan Maritim yg harusnya disegani malah spt ikut2an Harun Masikiu & Truk Pengakut Barang Bukti KPK ?” cuit Roy Suryo, Rabu 21 April. 

https://twitter.com/KRMTRoySuryo2/status/1385071429490593794?s=20

Baca Juga:Detik-detik Kapal Selam Nanggala 402 Hilang Kontak, Komunikasi Terakhir Saat Peluncuran Torpedo 8Sejumlah Kabar Proses Pencarian Bermunculan, Puspen TNI: Jangan Membuat Analisa, Mohon Doa agar Bisa Ditemukan

TNI AL menduga terjadi gangguan saat KRI Nanggala-402 saat menyelam statis di perairan Bali. Kondisi ini membuat KRI Nanggala-402 tak terkendali hingga akhirnya hilang kontak.

Baca: Sejumlah Kabar Proses Pencarian Bermunculan, Puspen TNI: Jangan Membuat Analisa, Mohon Doa agar Bisa Ditemukan

“Kemungkinan saat menyelam statis terjadi blackout sehingga kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan. Seharusnya ada tombol darurat untuk menghembus supaya kapal bisa timbul ke permukaan sehingga kapal jatuh pada kedalaman 600-700 meter,” demikian keterangan Dinas Penerangan TNI AL, Rabu, 21 April.

KRI Nanggala-402 sebelumnya meminta izin menyelam di perairan Bali pada pukul 03.00 WIB, Rabu, 21 April. Rencananya kapal selam ini akan melaksanakan penembakan untuk gladi resik pelatihan. Namun KRI Nanggala-402 hilang kontak. 

Pencarian dilakukan dengan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402. Tapi hasilnya nihil. 

Sementara pada pukul 07.00 WIB, pencarian dilakukan lewat udara. Terlihat tumpahan minyak di lokasi KRI Nanggala-402 menyelam. 

“Terjadinya tumpahan minyak di sekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402,” sambung Dispen TNI AL.  (*)

0 Komentar