Desain Lapangan Monumen Pancasila Menyerupai Pentagram?

Desain Lapangan Monumen Pancasila Menyerupai Pentagram?
0 Komentar

DOKUMEN berjudul ‘Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu Kota Negara (IKN)’, disebutkan, akan ada sejumlah fasilitas modern di ibu kota baru yang terletak di Kalimantan itu. Di antaranya, ketersediaan lapangan dan monumen Pancasila, fasilitas Moda Raya Terpadu (MRT), hingga kota berkonsep smart city.

Dari sekian banyak fasilitas itu, lapangan dan monumen Pancasila tengah menjadi sorotan warganet. Itu karena, bentuk lapangan monumen pancasila sekilas menyerupai pentagram, yang kemudian disangkutpautkan merujuk pada simbol setan.

https://twitter.com/matamerah01/status/1164041787981234177?s=19

https://twitter.com/mouldie_sep/status/1163641675824025600?s=19

Pentagram merupakan simbol berbentuk bintang berujung lancip yang digambar dengan lima garis lurus. Kata pentagram sendiri berasal dari bahasa Yunani pentagrammon yang bermakna “bergaris lima” atau “lima garis”.

Baca Juga:Desain Ibu Kota Negara, Usung Simpang Lima Tugu PancasilaDesain Ibu Kota Negara, Warganet Mempersoalkan Segitiga Illuminati

New World Encyclopedia menyebut pentagram sebagai simbol tertua yang pernah ada dalam peradaban umat manusia. Jejaknya sudah ada di wilayah Tigris dan Eufrat, Timur Tengah, sekitar tahun 6.000 Sebelum Masehi (SM).Para sejarawan menilai, simbol pentagram untuk pertama kalinya digunakan sebagai ilmu astronomi. Tepatnya untuk menjelaskan kehadiran lima planet yang terlihat di langit malam. Yakni, Yupiter, Merkurius, Mars, Saturnus, dan Venus.

Sementara itu, di Yunani kuno, pentagram dimaknai agak berbeda. Phytagoras (580-500 SM), filsuf yang sekaligus matematikawan, melihat pentagram sebagai kesempurnaan matematis yang mengarah pada sesuatu yang disebut Golden Ratio.

Dalam jurnal berjudul Religiositas Matematika dalam Sekte Phytagorean (2015), karya Wiwit Kurniawan, disebutkan bahwa simbol pentagram Phytagoras merujuk pada ketakterhinggan kosmos. Masing-masing sudutnya menyimbolkan api, air, bumi, udara, dan jiwa, yang bergerak harmonis. Simbol tersebut bahkan menjadi ciri dari sekte yang dipimpin Phytagoras.

Dalam tradisi Kristiani, simbol pentagram pun pernah ditasirkan sebagai sesuatu yang bersifat semesta dan ilahiah. Pada abad pertengahan (476 – 1492 M), pentagram merujuk pada lima luka Yesus di tiang salib. Rob Scholte Museum dalam Symbolic Meaning of The Pentagram’ mencatat simbol tersebut menghiasi arsitektur gereja-gereja di Eropa.

Dalam perjalanannya kemudian, makna pentagram sebagai yang bersifat saintifik, ilahiah dan positif itu mulai berubah menjadi tak sedap. Pentagram yang awalnya diasosiasikan sebagai penangkal keburukan diputarbalikan menjadi keburukan itu sendiri. Tepatnya menjadi simbol pemujaan setan.

0 Komentar