Disebut Operasi Jakarta, Peristiwa 1965 Menginsipirasi Jenderal di Chile

Disebut Operasi Jakarta, Peristiwa 1965 Menginsipirasi Jenderal di Chile
Salvador Allende, Presiden Chile yang dikudeta Jenderal Augusto Pinochet. (Koleksi Arsip Nasional Brasil/Wikipedia).
0 Komentar

Rencana CIA itu mendapatkan penentangan dari Edward M. Korry, Duta Besar Amerika untuk Cile. Dalam telegramnya kepada Kissinger, dia menyebut, “Saya sangat terkejut. Setiap usaha dari pihak kita untuk secara aktif mendorong kudeta bisa berakhir dengan kegagalan seperti kasus Teluk Babi (untuk menggulingkan Fidel Castro, red.).”

Kissinger naik pitam dan meminta Korry untuk berhenti ikut campur. Dia tetap memerintahkan mengambil solusi militer untuk menghentikan Allende. Namun, Kepala Stasiun CIA di Santiago, Henry Hecksher, meragukan kudeta akan berhasil meskipun ada dua jenderal yang ingin melakukannya, yaitu Jenderal Roberto Viaux dan Jenderal Camilo Valenzuela. Kedua jenderal itu memiliki rencana yang sama: menculik Panglima Angkatan Darat Chile, Jenderal Rene Schneider, menerbangkannya ke Argentina, membubarkan Kongres, dan mengambil alih kekuasaan atas nama Angkatan Bersenjata. CIA memberi mereka uang tunai $50.000, tiga buah senapan mitraliur ringan, dan satu tas gas air mata.

Pada 20 Oktober 1970, sekelompok orang menyerang Jenderal Schneider dalam perjalanan menuju kantornya. “Dia ditembak berulang kali dan meninggal dalam operasi pembedahan sesaat setelah Salvador Allende dikukuhkan Kongres sebagai presiden Chile,” tulis Weiner.

Baca Juga:Terusir SpeedwayDiretas, Situs Kemendagri Berubah Tampilan

Gedung Putih marah besar atas kegagalan CIA menghentikan Allende. Presiden Richard Nixon mengancam akan memotong anggaran CIA dan meminta Richard Helms menyerahkan tampuk pimpinan CIA kepada deputinya, Jenderal Cushman. Namun, Helms lebih dulu membebaskan Cushman. “Konflik panjang ini berakhir setahun setelah Allende berkuasa,” tulis Weiner. Helms mempertahankan posisinya sebagai direktur CIA hingga 1973.

Upaya penggulingan Allende terus berjalan. CIA telah menghabiskan sebagian dari $10 juta yang disetujui Nixon untuk membuat kekacauan politik dan ekonomi di Chile. Kepala Stasiun CIA di Sandiago yang baru, Ray Warren, membangun jaringan orang-orang militer dan penyabot-penyabot politik yang berusaha mengubah arah militer Chile keluar dari dasar konstitusi.

Akhirnya, hampir tiga tahun setelah hari pemilihan Allende, seorang perwira muda CIA di Santiago, Jack Devine, mengirimkan telegram yang langsung dialamatkan kepada Kissinger yang baru saja menjadi menteri luar negeri. Pesan tersebut mengatakan bahwa Amerika dalam hitungan menit atau jam akan menerima permintaan bantuan dari “seorang perwira penting dari kelompok militer Chile yang sedang berencana menggulingkan Presiden Allende.”

0 Komentar