Donald Trump Ingin Sumbang Ventilator, Dua BUMN Pertahanan Siap Produksi Sendiri

Donald Trump Ingin Sumbang Ventilator, Dua BUMN Pertahanan Siap Produksi Sendiri
Karyawan menunjukkan penggunaan Pindad Ventilator Resusitator Manual (VRM) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Pindad VRM yang dirancang dan dikembangkan bersama tim ahli medis dari RSU Pindad ini merupakan alat bantu pernapasan bagi pasien COVID-19 dan saat ini sedang dalam proses uji coba kelaikan ke Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan. Pindad VRM ini dibandrol hanya dengan harga Rp10 juta per unit. (ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA/WSJ)
0 Komentar

JAKARTA-Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam cuitannya di twitter menyatakan akan membantu Indonesia dengan mengirimkan ventilator. 

Pengiriman ventilator oleh Donald Trump ini setelah dirinya melakukan komunikasi lewat telepon dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.

https://beritaradar.com/2020/04/26/trump-panggil-jokowi-kawan-ini-percakapan-keduanya-via-telepon/

Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang dibutuhkan oleh seorang pasien gangguan pernafasan sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen berkurang. 

Baca Juga:Aktivis 98 Ini Desak Jokowi Buka Syarat Pinjaman Hutang dari ChinaKritik Tata Kelola Keuangan Negara, Ekonom UI Faisal Basri: Kita Krisis, Kita Ngutang, No More Kehidupan Seperti Ini

Alat kesehatan ini banyak dibutuhkan oleh pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia. Sementara ketersediaan peralatan medis ini sangat terbatas di rumah sakit-rumah sakit rujukan perawatan pasien positif virus corona Covid-19.

Hanya saja ventilator untuk pasien corona Covid-19 yang selama ini impor harganya cukup mahal sekitar Rp 500 juta – Rp 700 juta per unit. 

Padahal ada dua Badan usaha Milik Negara (BUMN) di dalam negeri yang saat ini mampu memproduksi alat kesehatan ini. 

“Sekarang harganya bisa turun menjadi hanya Rp 10 juta -Rp 15 juta per unit,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sabtu (25/4) melalui akun media sosialnya Facebook dan Instagram. 

https://www.instagram.com/p/B_ZIFPXna7b/?igshid=10m2sezwtbax

Menurut Ridwan, saat ini produksi ventilator di BUMN PT Pindad bisa untuk menangani tipe pasien akut. Sementara ventilator PT Dirgantara Indonesia untuk tipe pasien moderat.

Ridwan menjelaskan, PT Pindad, biasanya memproduksi senjata, bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat ini PT Pindad bisa memproduksi sebanyak 200 unit ventilator per bulan.  

Baca Juga:Dikabarkan Kesehatan Memburuk, Ternyata Ini Isi Kereta ‘Misteri’ Kim Jong-un di WonsanKereta Api Diduga Milik Kim Jong-un Terlihat di Kawasan Elite Pesisir Timur Korut

Sementara PT DI, yang biasanya memproduksi pesawat terbang, telah bekerja sama dengan ITB dan Yayasan Salman ITB. PTDI juga bisa memproduksi 500 ventilator per minggu. 

https://www.instagram.com/p/B_W2CijlsW5/?igshid=554ox7w3e1bn

“Insya Allah, semua rumah sakit yang merawat pasien corona Covid-19 tidak akan kekurangan alat bantu pernapasan atau ventilator lagi dan tidak usah impor lagi,” kata Ridwan Kamil. 

Ridwan merasa bangga dengan adanya kerja bersama dari para inventor dan industri di Jawa Barat untuk Indonesia dan kelak dunia dalam menangani masalah virus corona Covid-19. (*)

0 Komentar