BERITA-Ketertarikan Facebook terhadap tren video pendek yang dipopulerkan oleh TikTok masih terus berlanjut. Setelah meluncurkan aplikasi bernama Collab tahun lalu, Facebook kini memperkenalkan aplikasi serupa bernama BARS.
Dikutip dari TechCrunch, Rabu (3/03), Collab ditujukan supaya para penggunanya bisa menciptakan musik bersama-sama, BARS dirancang sebagai wadah berbagi buat para calon rapper berbakat. Premis yang ditawarkan sangatlah sederhana: pengguna bisa memilih dari ratusan beat profesional yang tersedia secara cuma-cuma, lalu mulai nge-rap selagi mengabadikan aksinya.
Yang cukup unik adalah bagaimana BARS dapat menganjurkan sejumlah kata yang berima (rhyme) buat para rapper pemula yang minim pengalaman. Buat yang sudah cukup berpengalaman dan menginginkan tantangan lebih, mereka bisa mengaktifkan semacam mode freestyle dan mulai nge-rap menggunakan pilihan kata yang muncul pada layar.
Baca Juga:Hari Tanpa Bayangan di Sejumlah Wilayah Jawa Barat, Waspada Ini Dampaknya Bagi KesehatanUpdate Sriwijaya Air SJ182: 3 Korban Belum Teridentifikasi, 1 di Antaranya Usia 7 Bulan
Berhubung hasil akhirnya adalah video, tentu saja sejumlah filter visual juga tersedia, demikian pula fitur-fitur audio yang spesifik macam autotune. Durasi video maksimum yang dapat direkam dalam BARS adalah 60 detik. Selain dibagikan ke platform BARS itu sendiri, hasil rekamannya tentu juga dapat disimpan ke galeri untuk kemudian diunggah ke media-media sosial lain.
Fokus pada genre rap tentu terdengar sangat niche, tapi kenyataannya belakangan ini TikTok juga semakin populer di kalangan rapper, sehingga tidak mengherankan apabila Facebook juga ingin mendalaminya lebih jauh lagi. Seperti halnya Collab, BARS merupakan hasil karya tim Facebook NPE (New Product Experimentation).
Sejauh ini peluncuran BARS masih sangat terbatas. Aplikasinya baru tersedia buat pengguna di Amerika Serikat, dan itu pun belum semua karena statusnya masih closed beta. Memang tidak ada yang bisa menjamin BARS akan terus eksis ke depannya — atau akan tersedia buat pengguna di negara-negara lain — sebab Facebook bisa menariknya dari peredaran kapan saja seandainya ia terbukti kurang begitu populer. (*)