Fenomena Gelombang Tinggi, 5 Kawasan Pesisir Selatan Jawa Timur Terdampak Rob

Fenomena Gelombang Tinggi, 5 Kawasan Pesisir Selatan Jawa Timur Terdampak Rob
Suasana gelombang air pasang di Pantai Sine, Tulungagung, Rabu (27/5/2020) (Ist)
0 Komentar

TULUNGAGUNG-Fenomena gelombang tinggi yang terjadi di Samudera Hindia telah memicu banjir rob di sejumlah kawasan pesisir selatan Jawa, tidak terkecuali di lima pantai selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Informasi resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Rabu  bahwa setidaknya ada lima kawasan pesisir yang terdampak rob, yakni mulai dari Pantai Klatak, Gemah, Sidem, Popoh, dan Sine.

Air dilaporkan mulai naik daratan dan menerjang pemukiman hingga ketinggian di atas mata kaki orang dewasa.

Baca Juga:TKA Asal China Rusak Fasilitas Bandara BanyuwangiSurabaya Bisa Jadi Wuhan, Begini Reaksi Jokowi?

Kuat dan kencangnya terjangan arus rob menyebabkan sejumlah fasilitas wisata pantai rusak, warung-warung hanyut, pemukiman nelayan porak-poranda, dan sebagian fasilitas tambak udang terendam.

“Banjir rob yang terparah di Pantai Sine karena masuk ke kawasan permukiman, di pantai lain tidak sampai masuk ke pemukiman,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Suroto di Tulungagung.

Air laut bercampur dengan material langsung masuk ke kawasan pemukiman warga, yang hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir pantai.

Banjir ini juga menyebabkan rumpon ikan yang dipasang nelayan ikut terbawa arus.

“Sesuai pendataan terdapat 400 Kepala Keluarga (KK) di Pantai Sine yang terdampak banjir rob ini,” katanya.

Selain itu, sebanyak 91 bangunan berupa rumah dan warung yang berada di tepi pantai mengalami rusak. Banjir rob ini juga masuk ke dalam rumah warga. Gelombang tinggi ini diperkirakan masih akan terjadi, hingga dua hari mendatang.

“Kami mengimbau warga untuk selalu waspada dan berhati-hati saat terjadi banjir rob,” katanya.

Baca Juga:Mulai 27-31 Mei, Lion Air Group Hentikan Sementara PenerbanganEggy Sudjana Terlibat Kecelakaan Tunggal di Cibinong

Sebagai langkah penanggulangan sementara, BPBD Trenggalek memberikan bantuan berupa dua ribu karung sak.

Warga dibantu dengan polisi dan TNI bergotong-royong mengisi karung sak tersebut dengan pasir lalu ditumpuk membentuk tanggul menghadap pantai.

Mereka berharap langkah pembuatan tanggul darurat itu efektif menahan gempuran gelombang air pasang, sehingga efek kerusakan kepada warga bisa diminimalkan. (Antara)

0 Komentar