Geger Virus Corona, Jualan Masker Laris Manis

Geger Virus Corona, Jualan Masker Laris Manis
CEGAH: Warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, Rabu (12/2). Sejak ramai virus corona, permintaan masker terus meningkat. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON– Geger
virus corona, banyak pihak yang melakukan antisipasi. Salah satunya dengan
menggunakan masker. Karenanya, penjualan masker di sejumlah Apotek di Kota
Cirebon meningkat. Ketersediannya pun mulai menipis. Padahal sejauh ini di
Indonesia tidak ada yang terpapar virus bernama resmi COVID-19.

Apotek Kimia Farma 493 Jl Kesambi atau yang lokasinya tepat
berada di seberang RSD Gunung Jati, stok masker mulai menipis. Rabu (12/2)
hanya tinggal 1 karton (144 lembar). Bagian penjualan Apotek, Meli mengatakan,
sudah 3 pekan terakhir permintaan masker meningkat. Atau sejak geger virus
corona, terlebih ketika terdengar ada salah satu pasien suspect corona dirawat di rumah sakit yang ada di Cirebon. “Sebelum
geger corona mah permintaan biasa saja, tidak terlalu banyak,” kata Meli,
kepada Radar Cirebon.

Apotek ini juga bisa memenuhi permintaan masker dari pihak
RSD Gunung Jati. Meli menuturkan, stok masker yang biasa di ambilnya dari
distributor sudah habis. Permintaan pun lebih banyak mereka yang membeli dalam
jumlah besar. Meli mengaku tidak mengetahui sampai kapan kelangkaan tersebut.
“Dari pada eceran, banyak yang beli kartonan atau jumlah banyak. Cuman untuk
saat ini barangnya sudah tidak ada lagi,” tuturnya.

Baca Juga:Sunyi 101 Tahun Wafatnya Mayor Tan Tjin Kie, Pemakamannya Habiskan Rp5 M, Dihadiri Dubes TiongkokOptimalkan Kolam Renang Catherine Surya

Sama halnya dialami Apotek Kita Farma yang berlokasi di Jl
Perjuangan. Tenaga Medis Apotek Kita Farma, Dewi mengatakan, di Apoteknya sudah
tidak lagi memiliki ketersediaan masker. Banyaknya peminat dalam jumlah besar,
lagi-lagi menjadi alasan. Akibatnya, harga pembelian dari distributor mengalami
kenaikan.

“Kosong sejak awal bulan, harganya pun dari distributor
naik. Sudah order sekarang. Sudah 2
kali order nggak dapat,” ungkapnya.

Dewi tidak mengetahui alasan pasti mengapa masker menjadi
langka. Namun ia menduga, virus corona menjadi penyebab permintaan masker
meningkat sehingga menimbulkan kelangkaan. (ade)

0 Komentar