Ini Kediri

Ini Kediri
Jembatan Lama Kediri
0 Komentar

“[SBY ke Kediri] Enggak nyeberangi sungai. Tapi lagi-lagi jangan, bahwa ini [folklor] bukan patokan. Lagi, silakan percaya, silakan tidak. Tinggal mengimani kepada Allah,” katanya.

Terlepas dari pro kontra pernyataan Pramono Anung tersebut, lantas seperti apa profil wilayah Kediri?

Berlokasi di Jawa Timur, wilayah Kediri terbagi dua, yaitu Kota Kediri dan Kabupaten Kediri. Dikutip dari laman Pemerintah Kota Kediri, kedirikota.go.id, Kota Kediri berada sekitar 130 kilometer ke arah barat daya Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, hingga 2018 penduduk Kota Kediri berjumlah 292.768 orang.

Baca Juga:Heboh Larangan Presiden ke Kediri, Begini Penjelasan Pramono AnungKarena Angker, Jokowi ‘Dilarang’ Berkunjung ke Kediri?

Kota Kediri memiliki luas 63.404 kilometer persegi. Terbagi menjadi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Pesantren. Kota Kediri memiliki 46 kelurahan.

Dilansir laman resmi Pemerintah Kota Kediri tersebut, berdasarkan artefak arkeologi yang ditemukan pada 2007 menunjukkan, daerah sekitar Kediri menjadi lokasi Kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu pada abad ke-11.

Menurut Serat Calon Arang, awal mula Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura (Kota Api) selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. 

Adapun Kabupaten Kediri terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur. Dikutip dari kedirikab.go.id, Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.386,05 kilometer persegi atau 138.605 hektare. Kabupaten ini terbagi menjadi 26 kecamatan, 343 desa, dan satu kelurahan. Hingga 2013, jumlah penduduk Kabupaten Kediri yaitu 1.603.041 jiwa.

Berdasarkan penelitian dari para ahli lembaga Javanologi, M. M. Soekarton Kartoadmodjo, Kediri lahir pada Maret 804 Masehi. Namun, belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya soal waktu sebenarnya Kediri menjadi pusat dari sebuah pemerintahan.

Tertulis di laman resmi Pemerintah Kabupaten Kediri tersebut, berdasarkan para ahli, Kadiri maupun Kediri sama-sama berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam etimologi “Kadiri” disebut sebagai “Kedi” yang artinya “Mandul”, tidak berdatang bulan (aprodit). Dalam bahasa Jawa Kuno, “Kedi” juga mempunyai arti “Dikebiri” atau dukun. 

Menurut M. M. Soekarton Kartoadmodjo yang dilansir di laman kedirikab.go.id, nama Kediri tidak ada kaitannya dengan “Kedi” maupun tokoh “Rara Kilisuci”. Kediri berasal dari kata “diri” yang berarti “adeg” (berdiri) yang mendapat awalan “Ka” yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti “Menjadi Raja”. Kediri juga dapat berarti mandiri atau berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada. (*)

0 Komentar