Isra Miraj: Bukan Peristiwa Penerbangan Antariksa, Misteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Isra Miraj: Bukan Peristiwa Penerbangan Antariksa, Misteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Infografis: al-habib info
0 Komentar

Selain itu, Thomas berpendapat bahwa Rasulullah juga keluar dari dimensi waktu sehingga dapat menembus masa lalu dengan menemui beberapa Nabi. Di langit pertama Rasul bertemu Nabi Adam, di langit kedua bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya, di langit ketiga bertemu Nabi Yusuf.

Di langit keempat bertemu Nabi Idris, langit kelima Nabi Harun, langit keenam Nabi Musa dan ketujuh Nabi Ibrahim. Bahkan Rasul pun ditunjukkan surga dan neraka, suatu alam yang menurut Thomas mungkin berada di masa depan, mungkin juga sudah ada di masa sekarang sampai setelah kiamat nanti.

Thomas menganalogikan Isra Miraj dengan perjalanan ke alam lain yang dimensinya lebih besar. Ilustrasinya adalah, dimensi satu adalah garis, dimensi dua adalah bidang, dimensi tiga yaitu ruang. Alam dua dimensi, yakni bidang, tentu mudah menggambarkan alam satu dimensi yaitu garis.

Baca Juga:Masya Allah, Dosa Diampuni Meski Sedang TidurSetelah Wahyu Diturunkan, Malaikat Jibril Tak Memiliki Pekerjaan?

Begitu pun dengan alam tiga dimensi, yakni ruang, yang mudah menggambarkan alam dua dimensi (bidang). Sedangkan dimensi yang rendah tidak akan sempurna menggambarkan dimensi yang lebih tinggi. Kotak berdimensi tiga pun tidak tampak sempurna bila digambarkan di bidang yang berdimensi dua.

Contoh lainnya adalah dimensi dua yakni bidang yang berbentuk U. Makhluk yang berada di satu ujung U, tentu harus menempuh jarak untuk bisa sampai di ujung U yang lain. “Kita yang berada di alam yang berdimensi lebih tinggi dengan mudah memindahkannya dari satu ujung ke ujung lainnya dengan mengangkat makhluk itu keluar dari dimensi dua, tanpa perlu berkeliling menyusuri lengkungan U,” jelas Thomas.

Thomas mengatakan, alam malaikat termasuk jin kemungkinan berdimensi lebih tinggi dari dimensi ruang-waktu, sehingga bagi malaikat dan jin tidak ada lagi masalah jarak dan waktu. Karena itu, mereka bisa melihat manusia, tetapi manusia tidak bisa melihat mereka.

Alam berdimensi dua tidak bisa menggambarkan alam berdimensi tiga. Namun, sebaliknya, alam berdimensi tiga mudah menggambarkan dimensi dua. Isyarat di dalam Alquran dan Hadis pun menurutnya menunjukkan hal itu. Malaikat dan jin tidak diberikan batas waktu, sehingga seolah tidak ada kematian bagi mereka, dan bisa berada di berbagai tempat karena tak dibatas oleh ruang.

0 Komentar