Jokowi Larang Mudik, Ternyata 600 Ribu Masuk Jateng, 253 Ribu Masuk Jabar, 50 Ribu Masuk Jatim

Jokowi Larang Mudik, Ternyata 600 Ribu Masuk Jateng, 253 Ribu Masuk Jabar, 50 Ribu Masuk Jatim
Suasana sepi calon Penumpang Bus AKAP yang akan pulang kampung di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, (20/4). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui bahwa terjadi aktivitas warga yang kembali ke kampung halaman menjelang bulan Puasa. Hanya saja, aktivitas tersebut belum dikategorikan sebagai mudik. Untuk saat ini, aktivitas pulang kampung meningkat karena memang mereka kehilangan mata pencarian di Jakarta. Namun untuk jumlahnya belum semua. FOTO: FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.
0 Komentar

JAKARTA-Presiden Jokowi sudah mengeluarkan larangan mudik, Selasa kemarin. Berlakunya mulai besok. Namun, ratusan ribu orang sudah mudik duluan.

Warga yang sudah mudik ini tersebar di beberapa daerah di Jawa. Jawa Tengah tercatat yang paling banyak. Menurut Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, ada sekitar 600 ribu pemudik yang datang ke wilayahnya dalam kurun waktu Februari-April. Lonjakan pemudik terjadi bulan ini.

Hingga Selasa (21/4), tercatat ada 565 ribu perantau yang mudik. Mereka menggunakan transportasi umum. “Kalau kami akumulasikan progresnya ini, dengan yang Februari sampai awal Maret kurang lebih 600 ribu,” ungkap Ganjar, kemarin.

Baca Juga:Masih Sering Hujan, Ini Penjelasan BMKG Soal Suhu Panas di IndonesiaKhawatir Wabah Corona, Napi Ngamuk dan Bakar Bagian Lapas Sorong

Kabupaten Brebes, menjadi wilayah yang paling banyak didatangi pemudik Jateng, yakni 76.016 pemudik. Disusul kemudian Banyumas dengan 73.463, Pemalang 58.517, Kabupaten Tegal 48.826, dan Wonogiri 43.100 pemudik

Jumlah pemudik dini ini, disebut Ganjar, terhitung sedikit. Sebab, jumlah perantau asal Jateng di berbagai wilayah Indonesia ada 7 juta jiwa. Paling banyak di Jabodetabek.

Ganjar meminta kepada seluruh warga Jateng yang ada di wilayah itu untuk mematuhi peraturan pemerintah dengan tidak mudik. Politisi PDIP ini berjanji akan mengurus keluarga warganya yang tidak mudik.

Hasil survey Balitbang Perhubungan, di bawah Jateng yang merupakan daerah terbesar tujuan pemudik dengan angka 24,2 persen, ada Jawa Timur (Jatim) dengan 23,8 persen. Namun, tidak dijelaskan berapa jumlah pemudik yang masuk wilayah Jatim. Data terakhir, ada 50 ribu yang sudah mudik hingga akhir Maret. Mulai 16 Maret hingga 29 Maret 2020, terdapat pergerakan sebanyak 25.450 orang masuk ke wilayah Jatim.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memprediksi, ada tambahan pemudik sekitar 15 ribu orang pada 30 Maret – 31 Maret 2020.

Selanjutnya, Jawa Barat. Hingga Selasa (21/4) tercatat ada 253 ribu orang yang sudah mudik duluan. “Itu kami mendapat laporan ini dari udara, pelabuhan laut dari kereta api dan terminal bus yang dikelola Pemprov B, jumlahnya sudah ada 253 ribu,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Jabar Daud Ahmad di Bandung, kemarin.

Jumlah itu memang belum seberapa. tahun lalu, dituturkan Daud, ada 3,6 juta orang yang mudik ke Jabar. Dia pun berharap, dengan larangan mudik yang sudah diumumkan Presiden, jumlah pemudik tidak bertambah. Cukup 253 ribu orang itu saja yang mudik. Pemprov Jabar akan mengambil langkah strategis untuk meredam mobilitas warga saat Lebaran nanti.

0 Komentar