Jubir Satgas Covid-19: Kita Sedang Dalam Keadaan Darurat

Jubir Satgas Covid-19: Kita Sedang Dalam Keadaan Darurat
0 Komentar

JAKARTA-Kondisi terkini Indonesia terpantau mulai mendekati keadaan darurat.

Satgas Covid-19 menyatakan, kapasitas tempat tidur untuk pasien COVID-19 dalam keadaan terbatas, seiring dengan jumlah tenaga kesehatan. 

“Kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang menipis. Perlu dipahami bahwa masih tersisa hanya sedikit tempat tidur untuk pasien COVID-19. Ini belum tentu bisa digunakan,” terang Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, melalui keterangan resmi yang ditayangkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

https://www.youtube.com/watch?v=XDgQJIBMoD8

Wiku menegaskan, jika kasus positif Corona terus melonjak, fasilitas kesehatan tak akan mampu menampung pasien.

Baca Juga:Laporan LHKPN Harta Gibran Dianggap Janggal, Pergerakan Masyarakat Mardani Desak KPKJack Ma sebelum Hilang Misterius, Pernah Beri Bantuan 16 Ribu APD ke Jawa Barat

Oleh sebab itu, Wiku mengingatkan masyarakat agar terus disiplin, malah lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan 3M.

“Tidak akan cukup fasilitas kesehatan kita untuk menanganinya. Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan, yaitu tidak berkerumun dan menjalankan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” tegas Wiku.

Seperti diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, mengutarakan, sebanyak 237 dokter meninggal dunia karena virus Corona.

Hal ini mengakibatkan jumlah tenaga kesehatan di Indonesia menjadi terbatas.

“Tenaga kesehatan terbatas. Sampai saat ini telah 237 dokter yang meninggal,” demikian diungkapkan Wiku melalui keterangan resmi yang ditayangkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Wiku lanjut menuturkan, tren kematian akibat COVID-19 mengalami peningkatan pada Oktober 2020.

Kemudian, kata dia, ternyata terus berlanjut, sehingga pada Desember 2020 tingkat kematian kembali meningkat.

“Dimana tren jumlah (kematian) terus meningkat sejak bulan Oktober, terutama di bulan Desember,” tandas Wiku. (*)

0 Komentar