Kambing Moncong Mirip Kerbau Tanduk Seperti Antelop, Menyendiri di Goa, Penampakan di Gunung Leuser

Kambing hutan sumatera yang terpantau di TNGL. Foto: Dok. Taman Nasional Gunung Leuser
Kambing hutan sumatera yang terpantau di TNGL. Foto: Dok. Taman Nasional Gunung Leuser
0 Komentar

BERITA-Kawasan Pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatra kaya akan keanekaragaman hayati berkategori langka dan dilindungi. Termasuk di dalamnya adalah hewan satu ini. Namanya kambing hutan Sumatra atau nama latinnya Capricornis sumatraensis. Satwa ini dikenal juga dengan nama Sumatran serow dan menjadi endemik Sumatra. Ia adalah satu dari enam jenis kambing hutan yang ada di Asia bagian timur.

Tidak seperti kambing pada umumnya, ia memiliki ciri fisik lebih kekar. Tubuhnya tertutup bulu lebat dan kasar dengan warna hitam keabuan, sekilas mirip anak kerbau. Moncongnya juga mirip moncong kerbau. Tanduknya ramping, pendek dan lurus ke belakang seperti tanduk antelop dengan panjang rata-rata 12 hingga 16 sentimeter (cm). Berat badannya antara 50-140 kilogram dengan panjang badan antara 140-180 cm. Saat dewasa, tingginya bisa mencapai 85-94 cm.

Kambing hutan sumatera [Capricornis sumatraensis] nama hewan penikmat sepi itu. Rabu, 27 Mei 2020 lalu, sepasang kambing hutan sumatera terpantau penampakannya di Taman Nasional Gunung Leuser.

Baca Juga:Mbah Mijan Mengaku Bisa Panggil Nabi Muhammad, Kini Ditangkap PolisiYouTuber akan Dikenai Pajak oleh Pemerintah Amerika Serikat, Termasuk asal Indonesia

https://www.instagram.com/p/CArDx9xg-Ea/?utm_source=ig_web_copy_link

Berdasarkan penelitian Endah Dwi Meirina dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, 2006, berjudul Karakteristik Habitat Kambing Hutan Sumatera [Capricornis sumatraensis sumatraensis Bachstein, 1799] di Kawasan Danau Gunung Tujuh, Taman Nasional Kerinci Seblat, dijelaskan kambing ini hanya menyukai belantara hutan primer di ketinggian 200 meter hingga 3.000 meter di atas permukaan laut.

“Kambing hutan sumatera adalah pendaki berkaki kokoh yang dapat mendaki tebing-tebing curam. Kambing hutan ini biasanya berlindung di semak belukar lebat pada siang hari, dan keluar mencari makan ke daerah yang lebih terbuka pada pagi-pagi sekali,” tulis Endah.

Ihwal makanan, hewan endemik Pulau Sumatera ini memakan hampir setiap tumbuhan, namun kesukaannya adalah daun-daun muda dan pucuk-pucuk daun, khususnya dari tumbuhan beraroma tertentu. Misalnya, daun talas [Colocasia antiquorum], ketela pohon [Manihot utilissima], lidah-lidah [Bauhinia tomentosa], balik angin [Mallotus chinensis], daun rigo-rigo [Elatostema latifolium], dan lainnya.

Selain di Taman Nasional Kerinci Seblat [TNKS], populasi kambing hutan berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser [TNGL], juga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan [TNBBS].

0 Komentar