Konspirasi Bloomberg dan Rockefeller

Konspirasi Bloomberg dan Rockefeller
Foto: Pixabay
0 Komentar

Pertemuan pada 10 Desember 1990 itu membicarakan proyek divestasi saham tembakau. Saat itu JHU, seperti yang dilaporkan Los Angeles Times pada 23 Februari 1991, akan menjual kepemilikan sahamnya di perusahaan-perusahaan tembakau senilai 5,3 juta dolar. Pada laporan yang sama, Carl A. Latkin, seorang mahasiswa pasca-doktoral yang dalam forum fakultas-mahasiswa membahas isu itu sebelumnya, menyatakan bahwa 1,5% dari total portofolio investasi JHU senilai 700 juta dolar, atau lebih dari 10 juta dolar, diinvestasikan ke perusahaan tembakau. Dalam laporan itu juga dijelaskan, ketika ditanyakan ada perbedaan nilai yang signifikan antara Latkin dan O’Shea, perbedaan itu terjadi karena nilai portofolio tersebut terus berubah secara konstan.

Lalu sejak 1998, JHU mendirikan sebuah lembaga yang bernama Institute for Global Tobacco Control yang berpusat di JHU Bloomberg School of Public Health. Peran dari lembaga ini adalah menghasilkan, mensintetis, dan menerjemahkan bukti-bukti ilmiah yang kemudian digunakan untuk mendukung dan mempengaruhi kebijakan, program, dan pengendalian tembakau global.

Pada 1998, ketika WHO fokus pada tembakau sebagai masalah kesehatan dunia lewat Free Tobacco Intiative, lembaga ini dipimpin Gro Harlem Brundtland, alumnus JHU. Bahkan, lahirnya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Kerangka Pengendalian Tembakau juga tidak lepas dari sepak terjang tokoh-tokoh yang terkait langsung dengan JHU.

Baca Juga:Nama Sri Mulyani Tercantum di LSM Bloomberg Philantropies, Rahasia Negara Bocor?KPK: 25 Provinsi Terlilit Kasus Korupsi, Jawa Barat Teratas

Ketika Bloomberg mencalonkan diri sebagai Wali Kota New York pada 2001, salah satu isu kampanyenya adalah aspek kesehatan publik. Platform itu juga sejalan dan didukung penuh oleh almamaternya, Johns Hopkins University, yang menjadi mitranya dalam Bloomberg Initiative. Dukungan alumnus-alumnus JHU terlihat ketika pada tahun yang sama mereka memberikan anugerah kehormatan dengan menambahkan nama Bloomberg untuk menamai salah satu lembaga bidang kesehatan publik: Johns Hopkins University Bloomberg School of Public Health. Ini adalah sebuah lembaga riset yang menjadi bagian dari JHU, yang bersama Michael Bloomberg kemudian menjadi mesin perang utama dalam perang global anti-tembakau.

Mereka tentu saja mendapatkan dana dari Bloomberg untuk menjalankan aktivitasnya. Penamaan lembaga tersebut tentu saja memberikan legitimasi yang kuat terhadap pencitraan Bloomberg sebagai seorang pejuang kesehatan publik dan terhadap platform kebijakannya yang didukung sebuah lembaga besar sekelas JHU.

0 Komentar