Konspirasi Bloomberg dan Rockefeller

Konspirasi Bloomberg dan Rockefeller
Foto: Pixabay
0 Komentar

Dalam siaran persnya, 21 April 2001, JHU menyebutkan keputusan menggunakan nama Bloomberg tidak lepas dari dana ratusan juta dolar yang didonasikan oleh Bloomberg. Faktanya, pada 1995, Bloomberg menyumbangkan 100 juta dolar untuk JHU dan 45 juta dolar pada tahun berikutnya.

Bloomberg juga mendukung program riset yang terkait dengan pengembangan bio-medikal, salah satunya program embryonic stem cell research yang dilakukan JHU dengan mendonasikan dana senilai 100 juta dolar. Majalah Forbes menulis, dana yang disumbangkan Bloomberg untuk JHU sebesar 300 juta dolar.

Sebagai Wali Kota New York, ia juga meneruskan jejak pendahulunya, Rudolph Giuliani, dengan menyediakan lahan seluas lebih dari delapan juta hektar untuk pengembangan laboratorium dan investasi baru bagi perusahaan bio-tech.

Baca Juga:Nama Sri Mulyani Tercantum di LSM Bloomberg Philantropies, Rahasia Negara Bocor?KPK: 25 Provinsi Terlilit Kasus Korupsi, Jawa Barat Teratas

Maka ketika Bloomberg memprakarsai Bloomberg Initiative to Reduce Tobacco Use, bukan sesuatu yang mengejutkan bila JHU menjadi mitra utama pengelola dana hibah yang disediakannya bersama keempat lembaga lain.

Jelas sekali peran JHU dalam proyek perang global anti-tembakau ini sangat dominan dan besar. Pertanyaannya kemudian siapa yang sesungguhnya memiliki kepentingan terhadap agenda perang global anti- tembakau? Bloomberg atau JHU? Lalu, apa kepentingan mereka?

Proyek-proyek riset dan penelitian ilmu pengetahuan modern yang dilakukan JHU tidak berjalan sendirian melainkan didukung oleh para lulusannya yang menguasai industri dan modal. Kemitraan JHU dan para industrialis besar Amerika terjalin secara mutualisme lewat gerakan filantropis para miliarder negara itu, yang ikut mengendalikan gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi bagian dari progresivitas industri. Sebut saja antara lain peran Robert Wood Johnson Foundation.

Ada pula Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang dimiliki Bill Gates, pendiri perusahaan Microsoft. Lalu Michael Bloomberg sebagai pemilik perusahaan media dan layanan data keuangan Bloomberg LP. Dan yang paling mendominasi adalah Rockefeller Foundation (RF). Fakta ini menunjukkan bahwa Rockefeller dan Bloomberg berada di kubu yang sama dalam persekongkolan kapitalisme medis.

Lebih dari satu abad sejak didirikan, pada 2009 JHU dinobatkan sebagai universitas di urutan pertama yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan, medis, dan pengembangan riset teknik rekayasa (engineering) di AS dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional (NSF). Lembaga ini sekaligus juga menobatkan JHU sebagai universitas berbasis riset dan pengembangan yang paling banyak dijadikan sumber referensi (cited) oleh banyak peneliti dunia.

0 Komentar