LAPAN: Rossbi-Kelvin Penyebab Banjir di Bandung

LAPAN: Rossbi-Kelvin Penyebab Banjir di Bandung
LAPAN
0 Komentar

JAKARTA-Hujan lebat (83 mm BMKG) yang terjadi pada pukul 17.00-18.00 WIB di Bandung pada Kamis (24/12) telah menimbulkan banjir besar di sejumlah lokasi, seperti: Sukajadi, Andir, Pasteur, dan Paledang. Hujan lebat tersebut terprediksi berlangsung relatif singkat (Gambar 1) yang didahului oleh hujan ringan (26,3 mm) hingga sedang pada pukul 13.00-16.00 WIB di wilayah utara dan selatan Bandung.

Baca: BMKG: Banjir Bandung Diduga Akibat Perubahan Pola Angin

Peningkatan hujan yang singkat dan terjadi secara signifikan pada pukul 17.00 WIB menunjukkan indikasi pertumbuhan awan konvektif yang terjadi secara cepat menjadi sistem konveksi skala meso yang meluas dan menjalar dari timur ke barat (Gambar 2).

Sistem konvektif yang terbentuk di atas Bandung tampak mengalami perluasan dan perpanjangan ke utara sehingga hujan lebat juga terjadi di bagian utara Bandung (Gambar 1 dan 2).

Baca Juga:BMKG: Banjir Bandung Diduga Akibat Perubahan Pola AnginMenag: Selamat Natal 2020, Rayakan dengan Kesederhanaan dan Berbagi Kasih, Syiah Trending Twitter

Pembentukan sabuk konveksi yang ditandai dengan pergerakan konveksi dari timur ke barat ini dimodulasi oleh aktivitas gelombang Rossbi (timur ke barat) yang bertemu dengan gelombang Kelvin (barat ke timur) di atas wilayah sekitar Bandung (Gambar 3).

Analisis kejadian hujan lebat saat banjir di Bandung ini disajikan oleh Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN. Data diperoleh dari Satellite-based Disaster Early System (SADEWA) dan GNSS for Atmospheric Observation and Tracking the Climate Change (GATOTKACA) yang dikembangkan oleh LAPAN untuk mendukung pengembangan prediksi teknologi informasi cuaca dan iklim. (rls)

0 Komentar