APAKAH kamu salah satu penggemar makanan pedas? Jika iya, maka kamu cukup beruntung. Mengapa? Karena selain lezat, beberapa orang percaya makanan pedas dapat membantu menurunkan berat badan. Benarkah demikian? Simak pemaparannya di bawah ini!
Dikutip dari Live Strong, menurut penelitian yang diterbitkan di Chemical Senses pada tahun 2012, makanan pedas dapat mengurangi keinginan seseorang untuk mengonsumsi makanan manis, asin, dan berlemak. Penelitian lain pada tahun 2014 yang diterbitkan oleh Appetite juga menemukan bahwa beberapa orang yang mengonsumsi makanan pedas umumnya lebih cepat merasa kenyang, sehingga sedikit kemungkinan untuk makan berlebihan.
Selain itu, sebuah penelitian yang dipresentasikan pada Biophysical Society’s Annual Meeting baru-baru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi cabai dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara thermogenesis–yaitu proses dimana tubuh meningkatkan suhu, sehingga meningkatkan metabolisme dan karenanya dapat membakar lebih banyak kalori. Para peneliti dari University of Wyoming juga menemukan bahwa capsaicin, yaitu suatu senyawa yang tersimpan dalam cabai atau lada sebagai sumber rasa pedas, mampu mencegah kenaikan berat badan dengan mengaktifkan proses thermogenesis di dalam tubuh.
Baca Juga:Pak Jokowi, Kepala Desa Didemo dan Kantor Desa Dibakar Gara-gara Penyaluran BansosSoal Penyaluran Bansos, Jokowi: Tanya ke RT, RW dan Kepala Desa
Tak hanya itu saja, mengonsumsi makanan pedas juga dapat membantu membakar lemak berlebih pada orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2008 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, makanan pedas dapat membantu menghilangkan lemak berlebih pada perut sejumlah partisipan.
Namun perlu diingat, mengonsumsi makanan pedas dapat membantu menurunkan dan mencegah kenaikan berat badan bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Berlebihan dalam mengonsumsi makanan pedas tentu dapat memicu berbagai masalah pencernaan, mulai dari diare, maag akut, peradangan saluran pencernaan, hingga kanker. (*)