Masya Allah, Dosa Diampuni Meski Sedang Tidur

Masya Allah, Dosa Diampuni Meski Sedang Tidur
Ilustrasi
0 Komentar

Selain itu, ada tujuan lain yang dimaksud Sayyidina Abu Darda’, yaitu terciptanya hubungan sosial yang saling memaafkan dan saling memohonkan ampun kepada Allah. Ia mengatakan: “Seorang hamba yang Muslim akan diampuni meski ia (sedang) tidur.” Perkataan ini melahirkan tanda tanya baru di benak istrinya. Ia bertanya lagi: “Bagaimana (bisa) ia diampuni padahal ia (sedang) tidur?” Sayyidina Abu Darda’ menjawab: “Saudaranya terbangun pada malam hari, melakukan (shalat) tahajjud, kemudian berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka Allah mengabulkannya, lalu dia pun mendoakan saudaranya, (dan) Allah mengabulkannya juga.”

Ini menunjukkan pertalian kuat antara husnul khuluq (akhlak yang baik) dengan kesadaran personal manusia. Bagi orang yang telah terbangun akhlaknya, ia tidak berminat untuk selamat seorang diri. Ia pun tidak berminat untuk memutus tali silaturahmi atau membiarkan tali itu tetap putus meski di dalam doa. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah, bahwa sebaik-baik akhlak adalah meluaskan maaf, melebarkan kemurahan hati dan memanjangkan persaudaraan, meski ia disakiti, dizalimi dan dimusuhi.

Di sabdanya yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita tentang iman yang mewujud dalam tindakan dan rasa. Iman yang diaktualisasikan dengan cinta kepada saudaranya sebagaimana cinta terhadap dirinya sendiri (lâ yu’minu ahadukum hattâ yuhibba li akhîhi mâ yuhibba li nafsihi). Semua manusia ingin diampuni dosa-dosanya, ingin dirahmati, ingin dijauhkan dari siksa neraka, dan ingin menikmati surga. Keinginan yang semula bersifat personal, karena dorongan iman, meluas menjadi keinginan bersama. Seorang yang beriman, tidak akan hanya mementingkan keselamatannya sendiri. Oleh karenanya, meskipun sedang tidur, seorang mukmin dapat diampuni dosa-dosanya karena doa dari saudaranya yang lain. Doa dari orang-orang beriman yang berlaku di atas cinta dan akhlak yang baik. 

Baca Juga:Setelah Wahyu Diturunkan, Malaikat Jibril Tak Memiliki Pekerjaan?Uji Coba, Facebook Cegah Konten Eksploitasi Anak: Alat Kelamin Anak Digigit Binatang Bisa ‘Ditilang’

Itu artinya, seorang yang berada di jalan akhlak, akan selalu mengingat dan mengharapkan keselamatan untuk saudara-saudaranya, dari mulai yang baik kepadanya, yang memusuhinya, sampai yang tidak dikenalnya sama sekali. Pertanyaannya, sudahkah kita berada di jalan itu? 

0 Komentar