Minneapolis Membara, Walikota Jacob Frey Ribut dengan Donald Trump

Minneapolis Membara, Walikota Jacob Frey Ribut dengan Donald Trump
0 Komentar

“Donald Trump tidak tahu apa-apa soal kekuatan Minneapolis. Kami benar-benar tangguh. Apakah sekarang periode yang sulit? Ya. Namun Anda bisa pastikan kami akan mampu melewati ini,” kata Frey.

Cuitan Trump yang memicu tanggapan dari Twitter berbunyi: “Para PREMAN ini tidak menghormati mendiang George Floyd, dan saya tidak akan membiarkannya terjadi. Saya baru saja bicara dengan Gubernur Tim Walz dan menyampaikan padanya militer akan selalu bersamanya. Jika ada masalah, kami akan merebut kendali, dan ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai. Terima kasih!”

Frase “ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai” itu dinilai Twitter mengglorifikasi kekerasan. Akibatnya, cuitan itu disembunyikan di balik pemberitahuan Twitter, meskipun bisa dibaca kembali kalau pemberitahuan itu diklik.

Baca Juga:Duduk Perkara Diskusi CLS Fakultas Hukum UGM Berujung TerorKJRI Chicago: 270 WNI di Minneapolis dalam Keadaan Aman

“Cuitan ini melanggar aturan Twitter soal mengglorifikasi kekerasan. Namun, Twitter memutuskan cuitan ini mungkin mewakili kepentingan publik sehingga tetap bisa diakses,” bunyi pemberitahuan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Twitter menjelaskan bahwa keputusan itu diambil “berdasarkan konteks historis kalimat terakhir dalam kaitannya dengan tindak kekerasan dan risiko bisa memicu tindakan serupa di era sekarang.”

Konteks sejarah dimaksud adalah pernyataan serupa yang dilontarkan oleh Kepala Kepolisian Miami Walter Headley pada 1967.

Dia menjabat kepala polisi selama 20 tahun dan dikenal punya reputasi kebencian terhadap komunitas kulit hitam, menurut sejarawan Profesor Clarence Lusane dari Howard University.

Kutipan itu disampaikan ketika Headley membela kebijakannya yang keras dan tegas dan mengatakan dia dan lembaga yang dipimpinnya tidak keberatan dituduh melakukan “kebrutalan polisi”.

Dipecat dan Dituduh PembunuhanPolisi yang menindih leher Floyd diidentifikasi sebagai Derek Michael Chauvin. Dia dan tiga rekannya telah dipecat.

Namun, baru Chauvin yang dikenakan tuduhan melakukan pembunuhan, menurut jaksa Hennepin County, Mike Freeman.

Baca Juga:Patungan Indonesia-China Rp66.775 triliun, Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Diperpanjang hingga SurabayaDibahas Jokowi-Trump, Brebes Bakal Tampung Relokasi Pabrik Amerika Serikat dan Jepang

“Penyelidikan masih berlangsung,” kata Freeman dalam jumpa pers Jumat pagi waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB. Tampaknya, penyidik belum sempat memeriksa video terbaru yang menunjukkan polisi lainnya yang aktif dalam peristiwa itu.

Chauvin menjadi tersangka kasus pembunuhan tingkat tiga dengan ancaman hukuman maksimal 25 tahun penjara.

Laporan autopsi menyebutkan bahwa Floyd meninggal “karena efek gabungan dari tindakan polisi, penyakit bawaan yang dideritanya, dna kemungkinan keracunan dalam sistem tubuhnya.”

0 Komentar