Paman Korban Penembakan di Tol Cikampek: Ini Bukan Rekayasa, Ini Pembantaian, Ini Penyiksaan

Paman Korban Penembakan di Tol Cikampek: Ini Bukan Rekayasa, Ini Pembantaian, Ini Penyiksaan
Tangkapan Layar YouTube Rapat keluarga korban laskar khusus FPI di Komisi III DPR
0 Komentar

JAKARTA -Insiden penembakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Karawang Timur, Senin (7/12) dinihari, yang mengakibatkan enam pengawal Habib Rizieq Shihab meninggal dunia harus diusut secara tuntas dan transparan. Hal itu pun menjadi sorotan publik saat ini.

Komisi III DPR RI memanggil keluarga korban enam laskar khusus FPI penjaga Rizieq Shihab yang tewas saat bentrokan dengan polisi di tol Jakarta-Cikampek. Umar, salah satu paman korban Andi yakin keponakannya itu tidak memiliki senjata api dan senjata tajam saat mengawal Rizieq ke luar kota.

https://www.youtube.com/watch?v=_tf72-gYo70

“Saya mohon, kalau sudah seperti ini, jangan difitnah kembali. Sudah jelas semua (penembakan) ini bukan rekayasa, ini pembantaian dan penyiksaan,” kata Umar di Gedung DPR RI, Kamis, 10 Desember.

Baca Juga:Kapolda Metro Jaya: Siap Tangkap Habib Rizieq ShihabDimanakah Keberadaan Habib Rizieq Shihab Saat Ini? FPI: Alasan Keamanan Kami Tidak Bisa Ekspose Lokasi Beliau

Melanjutkan, Dainuri sebagai keluarga korban yang bernama Lutfil meminta DPR membantu mengusut peristiwa bentrokan yang berujung penembakan di Tol Jakarta Cikampek pada Senin, 7 Desember lalu.

“Itu kelihatan kebiadaban. Maka, kami cuma minta keadilan dari Komisi III, mudah-mudahan bisa terungkap semua soal pembunuhan kepada keluarga kami,” tutur Dainuri.

Selanjutnya, Septi sebagai kakak dari korban bernama Reza meminta hilangnya nyawa dari anggota laskar khusus juga dibayar oleh nyawa. “Saya minta seadilnya, nyawa dibayar nyawa karena adik saya enggak pernah bawa senjata,” ungkapnya.

Namun, permintaan Septi disanggah oleh Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa. Kata Desmond, Indonesia adalah negara hukum yang tak boleh seenaknya menghilangkan nyawa seseorang.

“Pada intinya, empat keluarga korban mengharapkan penegakan hukum yang benar di NKRI. Kalau darah bayar darah, itu bukan negara hukum. Itu perang. Itu di luar (kewenangan) komisi III,” ungkap Desmond.

“Ya sudah, saya minta seadil-adilnya saja,” jawab Septi.

Sebagai informasi, peristiwa penyerangan polisi yang dilakukan laskar Rizieq Shihab terjadi sekitar pukul 00.30 WIB Senin, 7 Desember dini hari. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut polisi mendapat kabar massa pendukung Rizieq Shihab akan dikerahkan terkait pemeriksaan disebut Irjen Fadil beredar di banyak grup WhatsApp.

0 Komentar