Pemerintah Belum Bisa Edukasi Warga Bedakan Fakta dan Hoaks

Pemerintah Belum Bisa Edukasi Warga Bedakan Fakta dan Hoaks
SOROTI PEMERINTAH: Anggota DPR RI Komisi IX, Netty Prasetiyani menyoroti kinerja pemerintah yang dinilainya belum mampu mengeluarkan informasi yang menenangkan, mengedukasi antara fakta dan hoaks terkait virus Corona. FOTO: ILMI YANFA UNNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Pemerintah Republik Indonesia masih belum bisa menyampaikan
informasi menenangkan terkait virus corona. 
Sebab, tidak sedikit masyarakat yang was-was tentang virus mematikan
tersebut.

Anggota
DPR RI Komisi IX, Netty Prasetiyani mengatakan, pemerintah belum mengeluarkan
informasi yang menenangkan, mengedukasi antara fakta dan hoaks terkait virus
Corona. Contoh, kurma harus dicuci dan handphone
Xiaomi menularkan corona.

Padahal,
kata dia, pihaknya telah menyampaikan ke pemerintah pusat melalui Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) beberapa waktu lalu, terutama mengenai penegakan informasi
benar dan tepat terkait virus corona yang ramai sejak 31 Desember 2019.

Baca Juga:Geger, Tengkorak Manusia di Sungai CigulutukRumah Kusna Ambruk setelah Disapu Hujan Lebat

“Bila
diserap masyarakat dengan literasi rendah pasti sangat berdampak,” kata
Netty kepada Radar, usai menggelar
sosialisasi empat pilar kebangsaan di DPD PKS Kabupaten Cirebon, Senin (10/2).

Netty
menilai, manajemen komunikasi pemerintah masih terbilang rendah. Sehingga belum
mampu menyampaikan dengan baik melalui televisi negara atau swasta. Seharusnya,
pemerintah harus semaksimal mungkin menyampaikan kepada masyarakat, sehingga
tidak terprovokasi kabar hoaks.

“Misalnya,
warga yang turun dari pesawat disemprot-semprot. Itu kan menyebabkan timbulnya persepsi kalau itu sangat tidak
manusiawi. Setelah dikonfirmasi, itu adalah SOP WHO dan TNI,” terangnya.

Politisi
PKS itu menambahkan, Kemenkes saat ini telah menyiapkan 100 rumah sakit di
seluruh Indonesia untuk menjadi rujukan bila ada masyarakat yang diduga menjadi
suspect corona.

“Tetapi
masalahnya, yang ada di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso di
Tanjungpriok, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta, tidak dimiliki rumah sakit
lain. Contoh rumah sakit itu memiliki teknologi yang mampu menyerap virus saat
batuk,” pungkasnya. (sam)

0 Komentar