Rendahnya Minat Pria di Australia untuk Jadi Guru

Rendahnya Minat Pria di Australia untuk Jadi Guru
Peneliti pada Fakultas Pendidikan Universitas Tasmania Dr Vaughan Cruickshank. (Kiriman: University of Tasmania)
0 Komentar

“Saya biasanya hanya mengusap kepala mereka dan menghindar karena saya tidak ingin terlihat memeluk atau menyentuh mereka,” jelasnya.

“Saya tak ingin dipandang sebagai seseorang yang melakukan hal buruk ke anak-anak,” kata Evans.

Kondisi ini dijelaskan oleh Dr Cruickshank, yang menyebut adanya ekspektasi berbeda untuk guru pria dan wanita dalam kontak fisik dengan anak-anak.

Baca Juga:Polisi Amankan 3 Wanita Pelaku Video Shalat Sambil DiskoDirut Krakatau Steel: Industri Baja Lokal Bakal Mati

Meskipun demikian, ada juga ekspektasi bahwa guru pria lebih mengambil peran sebagai figur ayah.

“Kadang-kadang saya diharapkan menjadi perawat, dokter, pengasuh, penasihat, atau figur ayah bagi anak-anak ini,” kata Evans.

Hal yang sama dialami Cummings yang mengaku mendapat apresiasi karena menjadi sosok pria dan sosok ayah di sekolah.

Peneliti lainnya Dr Kevin McGrath memperkirakan SD-SD di Australia akan kehilangan kepala sekolah pria dalam 20 tahun ke depan.

Dia meneliti jumlah guru di Australia yang dilihat dari perbandingan jenis kelamin antara guru pria dan guru wanita.

Menurut perkiraan McGrath, dalam 40 tahun mendatang, tidak akan ada lagi guru pria di sekolah-sekolah dasar di Australia.

McGrath mengingatkan, jika kondisi seperti itu terjadi, maka orangtua murid seharusnya khawatir.

Baca Juga:Beredar Pesan WA Soal Pencegahan Ular Kobra, Ini Klarifikasi Sioux IndonesiaSoal Penghapusan Ujian Nasional, Ini Penjelasan Lengkap Nadiem

“Di beberapa sekolah sekarang sudah tidak ada guru pria, tidak ada kepsek pria. Satu-satunya figur pria di sekolah hanya petugas kebersihan,” kata Dr McGrath.

“Sekolah itu mikrokosmos masyarakat, tempat siswa belajar tentang peran laki-laki dalam masyarakat,” jelasnya.

Penelitian Dr McGrath yang dirilis tahun 2017 memicu reaksi luas di Australia.

“Kritikan terhadap keberadaan pria dalam kehidupan murid-murid sekolah semakin meningkat. Kaum pria dilarang berada di sekolah karena dianggap berbahaya,” kata Dr McGrath.

Dia mengaku kecewa karena pemerintah belum mengambil tindakan apa-apa terkait semakin menurunnya jumlah guru pria saat ini.

Departemen Pendidikan Australia yang dhubungi ABC menyatakan, perekrutan dan penempatan guru merupakan wewenang negara bagian serta lembaga pendidikan swasta.

Di tahun 2001, negara bagian NSW pernah melakukan penyelidikan atas isu ini, namun jumlah guru pria tetap mengalami penurunan.

Di Queensland, pemerintah setempat juga telah berencana meningkatkan jumlah guru laki-laki menjadi 36 persen.

0 Komentar