Selamatkan Ekonomi Indonesia, Jokowi Perintahkan Menteri Cari Jalan Racik Stimulus Jitu

Selamatkan Ekonomi Indonesia, Jokowi Perintahkan Menteri Cari Jalan Racik Stimulus Jitu
Jokowi meminta menterinya untuk mencari cara menyelamatkan ekonomi dalam negeri yang pada kuartal I kemarin anjlok parah. (Dok. Biro Sekretariat Presiden)
0 Komentar

JAKARTA-Para Menteri Indonesia diperintahkan untuk segera mencari jalan dan meracik stimulus yang jitu supaya ekonomi dalam negeri selamat dari tekanan wabah virus corona (Covid-19)

Demikian perintah tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Sidang Kabinet Paripurna tentang Pagu Indikatif RAPBN Tahun Anggaran 2021 indikatif. Hal itu terkait dengan data pertumbuhan ekonomi yang dirilis.

Sebagai informasi, BPS dalam rilis yang mereka sampaikan pada Selasa (5/5/2020) menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 Indonesia hanya mampu mencapai 2,97 persen. Jokowi mengatakan, penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh virus corona.

Baca Juga:Ganjar Pranowo Ingatkan Bansos Tidak Menempelkan Stiker Kepala DaerahPSBB Jabar Dimulai Hari Ini: Catat! Ada 232 Titik Penyekatan Larangan Mudik

Virus telah memukul ekonomi dalam negeri baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Dari sisi pasokan misalnya, masalah tersebut sudah membuat indeks sektor manufaktur di dalam negeri pada April 2020 anjlok ke level 27,5.

Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan yang masih bisa 41,6, Malaysia yang masih bisa 31,3 dan Filipina yang masih bisa 31,6. Jokowi menilai indeks tersebut merupakan alarm yang harus diwaspadai.

“Ini hati-hati. Saya minta menteri bidang ekonomi perhatikan angka itu secara detail. Mana saja sektor dan subsektor yang alami kontraksi terdalam, dicarikan stimulusnya dan harus kita buat dan tepat sasaran. Rancang juga skenario pemulihan,” kata Jokowi, Rabu (6/5/2020).

Dari sisi permintaan, Jokowi mengatakan, masalah sama juga terjadi. Itu tercermin dari laju inflasi April yang hanya 0,08 persen.

Menurutnya, angka tersebut merupakan yang terendah dibandingkan Ramadan sebelum-sebelumnya. Tak hanya dari sisi inflasi, Jokowi mengatakan masalah sama juga bisa dilihat dari tingkat konsumsi rumah tangga.

“Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sebesar 2,84 persen dan pengeluaran pemerintah 3,74 persen menjadi lokomotif pertumbuhan. Namun tolong dilihat konsumsi untuk Lembaga Non-profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang mengalami kontraksi -4,91 persen. Ini benar2 dilihat secara detail LNPRT ini,” terangnya.

Agar masalah demand atau permintaan tersebut bisa diatasi, ia memerintahkan kepada jajarannya aga bantuan sosial yang digelontorkan terkait wabah virus corona baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dana desa, maupun program padat karya tunai segera digelontorkan dalam minggu-minggu ini.

0 Komentar