UPDATE: Korban Tewas Akibat COVID-19 Lebih 1000 Orang, Pejabat Tinggi China Dicopoti

UPDATE: Korban Tewas Akibat COVID-19 Lebih 1000 Orang, Pejabat Tinggi China Dicopoti
Data tersebut didapat dari laman website acrgis yang merilis korban tewas, terpapar, dam dinyatakan sembuh dari virus corona secara real time.
0 Komentar

JAKARTA-China mencopot pejabat-pejabat tinggi pemerintahan menyusul korban meninggal dunia sudah melewati angka 1000 orang akibat virus Corona. Dikutip dari laman BBC, Kepala Dinas Kesehatan Hubei dan kepala Komisi Kesehatannya termasuk yang dicopot dari jabatan tersebut.

Disebut masih akan lebih banyak pejabat yang didemosi karena dianggap tak membuat situasi di China khususnya Hubei lebih baik pascamerebaknya wabah Corona.

Sementara Kepala Palang Merah lokal juga dicopot dan ditempatkan menjadi pengurus donasi bantuan. Pada Senin saja dilaporkan sudah 103 orang meninggal di Hubei saja akibat virus Corona. Angka itu membuat jumlah korban tewas sedikitnya sudah 1016 orang.

Baca Juga:Ajak Masyarakat Informasikan Kesiapsiagaan Bencana, BNPB luncurkan PetaBencana.idWHO Resmikan Nama untuk Virus Corona, COVID-19

Namun disebutkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus Corona jumlahnya menurun sekitar 20 persen. Hari sebelumnya 3.062 menjadi 2.478 orang. Sementara Komisi Kesehatan Hubei membenarkan ada 2.097 kasus baru di provinsi itu.

Menurut media pemerintah China, ada ratusan peringatan hingga investigasi yang dilakukan setelah wabah Corona merebak di Hubei. Pejabat yang dicopot disebut masih bisa mendapatkan sanksi dari Partai Komunis atas kegagalan mereka.

Wakil Ketua Palang Merah Zhang Qin contohnya diberikan sanksi serius selain didemosi. Dia diberikan teguran keras. Pada awal bulan ini, Wakil Kepala Badan Statistik Wuhan juga dicopot dan juga mendapatkan teguran dari Partai Komunis. Kemudian Kepala Komisi Kesehatan Huanggang, kota kedua yang terparah terkena virus Corona juga dicopot.

Pemerintah China belakangan mendapatkan kritik atas penanggulangan virus Corona. Apalagi dokter pertama yang menginformasikan adanya potensi virus Corona mewabah ternyata meninggal dunia. Peringatannya sempat tak didengarkan oleh pemerintah setempat. Bahkan dia sempat disebut dibungkam oleh otoritas. (*)

0 Komentar