Kemudian ada juga PT Admira Baratama Nusantara yang adalah pemegang konsesi pertambangan seluas 2.990 hektare di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dan PT Indomining yang menguasai lahan konsesi seluas 683 ha di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Selanjutnya adalah PT Trisensa Mineral Utama yang menguasai konsesi pertambangan seluas 3.414 ha di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Lalu PT Kutai Energi, pemegang konsesi pertambangan terbesar PT Toba Sejahtra, terdiri dari 6.932 ha daerah di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Di bawah Toba Oil and Gas terdapat PT Energi Mineral Langgeng di Madura Tenggara dengan luas 4.567 km2. Rasio keberhasilan eksplorasinya diperkirakan mencapai 40 persen total risiko potensi sumber daya yang dapat diperbaiki diperkirakan mencapai 2 miliar barel minyak, 593 miliar kaki kubik gas alam dan 36 jutaan barel kondensat.
Baca Juga:Arsenal Telan Kekalahan di Markas Sheffield United 0-1Yuk Kenalan dengan 5 Personil TXT, Album Terbaru “The Dream Chapter: Magic”
Juga ada PT Fairfield Indonesia yang didirikan pada 2005 dan merupakan perusahaan bersama dengan Fairfield Nodal, perusahaan seismik Amerika Serikat.
Di bawah Toba Power terdapat PT Pusaka Jaya Palu Power yang membangun pembangkit listrik tenaga uap di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Lalu PT Kartanegara Energi Perkasa yang menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN pada 18 April 2011 untuk pengembangan PLTG Senipah di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Di bawah Toba Perkebunan dan Kehutanan terdapat PT Perkebunan Kaltim Utama I yang memiliki total luas lahan sebesar 8.633 ha dan lahan yang sudah ditanam seluas 2.896 ha. Izin Penanaman ini akan habis pada 2036 mendatang.
Selanjutnya PT Tritunggal Sentra Buana yang melakukan usaha patungan dengan Wilmar Plantations dan memiliki saham minoritas sebesar 25 persen atas perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Saliki, Kalimantan Timur.
Adapun PT Admira Lestari yang didirikan pada 2005, pada tahun 2008 menerima Izin Usaha Pengelolaan Hasil Kayu (IUPHHK) yang berlaku selama 45 tahun untuk 52.100 ha hutan produktif di Nunukan, Kalimantan Timur. Pada April 2009, PT Adimitra Lestari telah memulai produksi komersilnya.
Di bawah Toba Industri ada PT Smartias Indo Gemilang yang didirikan pada 2007. Operasinya melibatkan penjualan dan distribusi KWH meter elektrik prabayar dalam bentuk Smart Card atau STS Meter Token untuk listrik perumahaan yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).