Djarot mengakui bahwa Novi memang diusung PDIP-PKB saat pencalonan pilkada. Namun kata dia, hubungannya lebih dekat dengan partai pimpinan Muhaimin Iskandar.
“Bupatinya itu lebih dekat PKB, kan itu majunya diusung PDIP-PKB. Mungkin saja di PKB kan,” katanya.
Djarot menegaskan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki kartu tanda anggota sebagai kader PDIP.
Baca Juga:Pria Ini Cabuli 35 Anak Laki-Laki Usia 8 hingga 14 TahunSIKM DKI Jakarta Terbit Kurang dari 3 jam
“Keliatannya enggak punya. Prosesnya dia enggak pernah ikut kaderisasi. Jadi jelas dia bukan kader kita,” jelasnya.
“Memang saya dapet video, dia pernah dateng waktu munascab ngaku kader PDIP. Hanya dateng sekali itu doang. Ngaku-ngaku gitu lho. Selama proses partai enggak pernah ikut. Termasuk Pileg, pilpres itu kalau enggak salah adeknya itu kader dari PKB, calon di pileg, aku enggak kenal. Aku kenalnya sama wakilnya, sama bupatinya enggak kenal,” kata Djarot menegaskan.
Selain Novi, KPK juga menetapkan enam tersangka.
Keenam tersangka tersebut yakni Camat Pace Dupriono, Camat Tanjunganom, Plt Camat Sukamoro Edie Srijato dan Camat Berbek Haryanto.
Kemudian, Camat Loceret Bambang Subagio, Mantan Camat Sukamoro Tri Basuki Widodo dan ajudan Bupati Nganjuk, M Izza Muhtadin. (*)