Detik-detik Ali Mochtar Ngabalin Tidak Boleh Masuk saat Prabowo Masuk Istana

Detik-detik Ali Mochtar Ngabalin Tidak Boleh Masuk saat Prabowo Masuk Istana
Ali Mochtar Ngabalin dihalangi masuk Istana Merdeka saat pertemuan Jokowi dan Prabowo. (YouTube/Sekretariat Presiden)
0 Komentar

JAKARTA-Ada yang menarik perhatian ketika pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Geindra di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10).

Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin tampak tidak diizinkan mendampingi Prabowo.

Peristiwa tersebut terekam kamera dan bisa dilihat dalam unggahan video kanal YouTube Sekretariat Presiden. Lihat pada detik-detik awal dalam video ini:

https://youtu.be/ZiC44hs06Ng

Baca Juga:Memburu Jaringan Teroris Penyerang WirantoUsai Operasi, Wiranto Masih Lemas

Kala itu, Prabowo yang didampingi oleh tiga orang lainnya termasuk Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono memasuki halaman Istana Merdeka dengan mengendarai mobil golf, kendaraan istana.

Setelah turun dari mobil, Prabowo langsung memberikan sikap hormat dan menyalami Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Pratikno seketika membalas dengan senyuman lalu dan menanyakan kabar.

“Sehat-sehat Pak?” tanya Pratikno.

“Alhamdulillah,” jawab Prabowo.

Sesaat setelah itu, tampak sosok Ali Mochtar Ngabalin muncul dari belakang keduanya.

Tak lama, Prabowo menyalami Ali Ngabalin sambil menanyakan kabar.

“Apa kabar?” tanya Prabowo ke Ali Ngabalin

“Siap jenderal,” kata Ali sembari menyalami Prabowo.

Prabowo kemudian masuk ke dalam Istana Merdeka, disusul oleh Sugiono dan satu aparat kepolisian di belakangnya.

Namun, Ali Ngabalin yang ingin memasuki ruangan justru dihalangi oleh pria berbaju putih dan tidak diizinkan masuk. Keduanya akhirnya terlibat perbincangan di luar ruangan. 

Sementara itu, Prabowo yang diantar oleh Pratikno langsung menemui Presiden Jokowi. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup.

Seusai pertemuan Jokowi mengatakan banyak hal yang dibahas bersama Prabowo. Keduanya membahas soal kondisi ekonomi Indonesia dan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Baca Juga:Penusukan Wiranto, Aksi Balas Dendam ISIS, JAD dan Abu Zee?2 OTK Serang Wiranto, Polisi Sebut ISIS

Selain itu, mereka juga membahas kemungkinan Partai Gerindra berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi di periode kedua.

Namun Jokowi menyebut, pembahasan soal kemungkinan merapatnya Gerindra ke koalisi Jokowi – Maruf Amin belum final.

“Yang ketiga juga yang berkaitan dengan masalah koalisi. Tapi untuk urusan satu ini belum final, tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita. Itu saya kira tiga hal yang tadi kami bicarakan,” terang Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama Prabowo. (*)

0 Komentar