Inilah Laporan Badan Geologi Soal Gerakan Tanah Cimanggung, Sumedang

Inilah Laporan Badan Geologi Soal Gerakan Tanah Cimanggung, Sumedang
Mahkota longsoran yang berada di pemukiman bagian atas dan masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan. Saran untuk darinase (dilingkari) dialihkan menjauhi mahkota longsoran
0 Komentar

5. Faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan:

  • Wilayah bencana berbentuk morfologi tapal kuda dengan kemiringan lereng lebih curam dari tempat lainnya, menjadikan lokasi bencana merupakan wilayah tangkapan air lokal serta merupakan alur air;
  • Tebalnya tanah bersifat lolos air dan mudah jenuh air serta dibagian bawahnya merupakan lapisan pelapukan dari tubuh lava yang relatif kedap air yang  berfungsi sebagai bidang gelincir;
  • Lereng bukit merupakan lahan terbuka dengan kurangnya vegetasi berakar kuat dan tanpa perkuatan lereng; 
  • Drainase yang kurang baik sehingga aliran air permukaan terakumulasi di hulu alur air yang memiliki kemiringan terjal bergerak mengalir ke dalam lembah alur air dibawahnya; (Foto 2 dan 5)
  • Hujan yang turun dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah/longsor .

Peta Situasi Gerakan Tanah di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat

6. Mekanisme

Morfologi wilayah bencana  yang berbentuk tapal kuda dibangun dengan kemiringan lereng curam berperan sebagai wilayah tangkapan air lokal dan alur air. Dengan Wilayah lereng terbuka dengan kurangnya vegetasi berakar kuat dengan karakter tanah dan pelapukan lava, menjadikan  air yang terus mengalir dan terinfiltrasi kedalam tanah dalam waktu lama meningkatkan kejenuhan airnya dan tekanan pori tanah. Dampaknya bobot tanah menjadi meningkat. Peningkatan curah hujan pada alur air tersebut mempercepat proses penjenuhan dan peningkatan bobot. Sehingga memicu terjadinya gerakan tanah tipe longsoran dan yang berubah menjadi aliran bahan rombakan.7. Rekomendasi

Mengingat telah terbangun jalur longsor, tebalnya tanah pelapukan dan  curah hujan yang masih tinggi , maka  untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda yang lebih besar, direkomendasikan upaya adaptasi terhadap kondisi geologi setempat sebagai berikut:a. Peningkatan Kewaspadaan saat bencana:

  • Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta potensi curah hujan yang tinggi;
  • Masyarakat disekitar lokasi bencana/bahaya sebaiknya diungsikan dulu ketempat yang lebih aman;
  • Jika turun hujan sebaiknya aktifitas disekitar lokasi bencana dihentikan dan penduduk/warga diungsikan untuk sementara;
  • Evakuasi dan membersihkan tumpukan material longsor  pada lereng pemukiman terdampak  menghindari terbendungnya aliran dari atas lereng  yang berpotensi terjadinya longsor susulan dan atau potensi banjir bandang
0 Komentar