Mendekati Bumi, LAPAN Sebut Komet Swan akan Terlihat di Indonesia

Mendekati Bumi, LAPAN Sebut Komet Swan akan Terlihat di Indonesia
C2020_F8_(SWAN), 1 Mei 2020 dari Indonesia (Christian Gloor). Kredit: CHRISTIAN GLOOR/CC BY 2.0/WIKIMEDIA
0 Komentar

JAKARTA-Sebuah komet yang terang, Komet Swan, mendekati Bumi dalam perjalanan selama 11.597 tahun ke tata surya bagian dalam pada 12-13 Mei 2020.

Hal ini juga diungkapkan akun Twitter Comet SWAN yang menyebut komet ini bisa dilihat dengan mata telanjang.

Berita bagus: Saya baru saja mencerahkan dari magnitudo 5,5 ke magnitude 5,4. Sekarang saya bisa melihat dengan mata telanjang,” tulis akun itu.

https://twitter.com/c2020f8/status/1260030112470163458?s=20

Baca Juga:Bentuk Formasi Segitiga Berdekatan: Bulan, Jupiter dan Saturnus 12 hingga 15 MeiBerpotensi Melanggar Konstitusi, Ini Poin-poin Perppu Corona yang Ditolak PKS

Komet Swan dengan ekor sepanjang 16 juta kilometer akan menjadi pemandangan mata telanjang yang sangat cerah dalam beberapa minggu mendatang.

Dikutip beritaradar.com dari laman resmi LAPAN, pada 9 Mei 2020 pukul 08.00 WIB, Komet Swan berada di konstelasi Piscis Austrinus (Ikan Selatan) pada jarak 86,5 juta kilometer dari Bumi.

Berdasarkan perhitungan pada laman Ephemeris JPL NASA, Komet Swan akan berada di titik terdekat Bumi pada 12 Mei 2020 pukul 11.02.37 Universal Time atau 12 Mei 2020 pukul 18.02.37 WIB dengan jarak terdekat dari Bumi sejauh 83 juta kilometer.

Pusat Sains dan Antariksa LAPAN menyebut pada saat itu, Komet Swan masih berada di bawah ufuk untuk pengamat yang berada di Indonesia.

Sehingga Komet Swan hanya bisa dinikmati oleh pengamat di Indonesia ketika berada pada ketinggian 20 derajat di atas ufuk, yakni pada tanggal 12 dan 13 Mei ketika Matahari berada pada ketinggian 6 derajat di bawah ufuk atau ketika fajar sipil (civil dawn).

Komet ini dapat disaksikan dari arah Timur Laut (71 derajat) dan berada di konstelasi Pisces dekat bintang Alpherg (Eta Piscium).

Menurut laman Astro van Buitenen, Komet Swan memiliki magnitudo tampak sebesar +3,3 (dikoreksi dengan pelemahan atmosfer sebesar +0,3 sehingga magnitude tampaknya menjadi +3,4) yang artinya dapat diamati dengan mata telanjang.

Baca Juga:Bahayanya Kebanyakan Cetak Uang, Dahlan Iskan: Heran Alasan DPR Ngotot RI Cetak Uang Rp 600 TriliunDahsyatnya Do’a Dzun Nuun Nabi Yunus, Bagi Siapa Pun yang Membacanya

Menurut JPL NASA, Komet Swan digolongkan sebagai komet hiperbolis, karena komet ini memiliki kelonjongan orbit sebesar 1,000956 (lebih besar daripada 1) sehingga berbeda dengan komet ATLAS yang tergolong komet parabolis.

Konsekuensinya adalah, komet ini tidak memiliki periode karena bentuk orbitnya yang menyerupai hiperbola. Kemiringan orbit Komet Swan adalah 110,8 derajat.

Setelah Komet Swan mendekati Bumi, Komet Swan bergerak mendekati Matahari dan berada di titik terdekat Matahari (perihelion) pada 27 Mei 2020 pukul 12.50.11 Universal Time atau pukul 19.50.11 WIB pada jarak 0,43 sa atau 64,4 juta kilometer dengan magnitude tampak sebesar +3,7.

0 Komentar