Mengenang Sosok Aktris Senior Ade Irawan

Mengenang Sosok Aktris Senior Ade Irawan
Foto Ade Irawan saat dia masih muda dan aktif di dunia perfilman Indonesia. (ANTARA)
0 Komentar

JAKARTA-Tak lama setelah mendapat penghargaan Lifetime Achievement dari Festival Film Indonesia 2019, aktris senior Ade Irawan menghembuskan napas terakhir pada Jumat (17/1) dikarenakan komplikasi jantung dan paru.

Sosok yang dinilai sangat menghargai waktu ini meninggalkan banyak karya dan warisan yang ditinggalkannya untuk industri perfilman Indonesia.

Lahir dengan nama Arzia Dahar pada 5 April 1937, Ade Irawan memulai karirnya di dunia film mulai tahun 1960an. Debut perdana dari Ade adalah “Diambang Fadjar” (1964) produksi Agora pimpinan Bambang Irawan, suaminya.

Kiprah Ade Irawan sebagai aktris

Baca Juga:Wanita Lebih Cepat Menua Ketimbang Pria, Ini AlasannyaGeger ‘Pohon Menangis’ di Jember

Ade mulai mendapat peran utama melalui film “Tjinta Di Udjung Tahun” pada 1965. Selain main film, Ia juga aktif menulis skenario seperti “Fajar Menyingsing” (1975) dan “Belas Kasih”.

Dia pun sempat beradu akting dengan deretan aktor ternama Tanah Air seperti Benyamin S lewat “Benyamin Spion 025” pada 1974.

Kemudian bermain dalam film-film karya sutradara ternama seperti Sophan Sophian di antaranya “Jinak-Jinak Merpati” (1975) dan “Widuri Kekasihku” (1976), Asrul Sani seperti “Para Perintis Kemerdekaan” (1977) dan “Kemelut Hidup” serta “Yang Muda Yang Bercinta” arahan Suman Djaya.

Ade juga bermain dalam film yang dibintangi oleh Raja Dangdut Rhoma Irama, Cok Simbara, Lydia Kandou hingga Rano Karno.

Awal1980-an, Ade bermain film drama “Gadis Penakluk” yang mendapat nominasi berbagai penghargaan di Festival Film Indonesia 1981. Film “Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI” arahan Arifin C. Noer juga dibintanginya.

Tak hanya film, Ade juga aktif dalam bermain sinetron. Beberapa judul yang dibintanginya adalah “Takdir Illahi”, “Suratan Takdir”, “Bawang Merah Bawang Putih”, “Hidayah”, “Selimut Hati”, “Aku Bukan Aku”, “Hafizah”, “Baik Hari, Angin Bertiup”, ” Saudar Oesman” dan “Oh Ternyata”.

Ade mengenal Bambang Irawan sejak tahun 1954, namun keduanya baru menikah setelah Bambang populer lewat film “Tiga Dara” di tahun 1956.

Baca Juga:Putra Kristolog Ahmad Deedat Ditembak Orang Tak DikenalKasus Bunuh Diri Siswi SMP Trending Twitter

Keduanya dikaruniai lima orang anak yakni Bambang Ari Satrya, Bambang Widya Permadi Irawan, Dewi Irawan, Shinta Safitri Dewi dan Ria Irawan. Tiga anak mereka pun mengikuti jejak kedua orangtuanya di dunia film.

Ade mendapat penghargaan Lifetime Achievement dari Festival Film Indonesia pada 8 Desember 2019.

0 Komentar